Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 Usung Tema Lestari Budaya bagi Negeri

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 06 Maret 2024 | 06:02 WIB
Ilustrasi budaya Tionghoa (Pixabay)
Ilustrasi budaya Tionghoa (Pixabay)

SinPo.id -  Sebagai upaya merayakan Tahun Baru Imlek,
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ( PBTY ) digelar di Perkumpulan Budi Abadi, Bintaran, Kota Yogyakarta mulai 4-10 Maret mendatang.
PBTY mengusung tema ‘Lestari Budaya bagi Negeri'.

"Ini menjadi momen spesial, seiring transformasi signifikan, baik dari segi waktu, tempat, maupun konsep penyelenggaraannya. Untuk itu, mari kita jadikan PBTY 2024 ini sebagai momen untuk belajar, berbagi, dan merayakan kekayaan budaya yang dimiliki Yogyakarta ,” tutur
Paniradya Pati Kaistimewan, Aris Eko Nugroho pada Selasa 5 Maret 2024.

Event tahunan ini pun dapat dimaknai sebagai langkah awal, perjalanan panjang melestarikan dan menghormati kebudayaan. Menurut dia,
PBTY ini berbeda dari penyelenggaraan tahun sebelumnya.

PBTY 2024 ini lebih menekankan sisi edukasi, berupaya menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, melalui berbagai forum diskusi seperti tentang batik Peranakan, yang menjadi simbol akulturasi budaya Jawa dan Tionghoa.
Selain itu, PBTY 2024 ini pun juga diharapkan menjadi sumber inspirasi, bagi generasi mendatang.

"Dalam membangkitkan rasa cinta dan bangga terhadap keberagaman budaya,” ujarnya

PBTY diharapkan dapat menjadi wujud guyub rukun kehidupan, refleksi kekayaan ragam suku bangsa dan budaya yang hidup di DIY.

Sementara itu, Ketua panitia PBTY 2024 Ernest Lianggar Kurniawan menuturkan, terdapat berbagai serangkaian acara menarik yang digelar dalam gelaran tahunan tersebut.

Selama tujuh hari pelaksanaannya, PBTY 2024 akan dimeriahkan dengan kegiatan seperti pameran budaya dan museum Tionghoa Mataram Indonesia, pentas seni, sarasehan seni tari dan tokwi batik, pengobatan alternatif gratis, face painting shio, stand pernak-pernik, lomba mewarnai untuk anak/pelajar, dan lain sebagainya.

"Semoga acara ini bisa jadi hiburan dan pelestarian budaya bagi masyarakat Jogja," kata Ernest. 
sinpo

Komentar: