Pilot Susi Air

Komisi I DPR Sebut Pilot Sandra KKB Sudah Bisa Berkomunikasi dengan Keluarga

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 05 April 2024 | 18:13 WIB
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid (SinPo.id/Parlementaria)
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid (SinPo.id/Parlementaria)

SinPo.id - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid memastikan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua sudah bisa berkomunikasi dengan keluarganya.

"Tadi saya juga menanyakan ke pihak pemerintah kebetulan tadi (saya) di samping Pak Menko Polhukam. Beliau sampaikan sudah ada komunikasi dengan sandera, dan sandera dengan keluarga. Itu mudah-mudahan bisa kita selamatkan secara damai," kata Meutya dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 5 April 2024.

Meutya enggan berbicara mengenai target pembebasan Philip. Dia menekankan pembebasan Philip harus dilakukan secara hati-hati.

"Pembebasan tidak dengan dibicarakan. Insyaallah tetap ada titik terang," ucap Meutya.

Meutya menyinggung kendala pembebasan Philip. Upaya pembebasan Philip sangat tergantung dengan reaksi penyandera, dalam hal ini KKB. Namun, pemerintah terus berupaya membebaskan secara damai.

"Jadi mudah-mudahan ya kalau memang mau secara damai ya waktu lah yang menentukan. Ini sudah satu tahun lebih. Mudah-mudahan kita sampaikan bahwa akan ada progres," kata dia.

Sebelumnya, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkap bahwa Duta Besar Selandia Baru menyerahkan pembebasan warga negaranya itu ke pemerintah Indonesia.

"Duta besar mereka sudah bertemu dengan saya dan menyampaikan bahwa pemerintah New Zealand menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah Indonesia terhadap pembebasan 1 WN-nya yang sedang ditahan ini," kata Izak beberapa waktu lalu.

Izak mengatakan pemerintah Selandia Baru menghormati wewenang pemerintah Indonesia di Papua. Pemerintah Selandia Baru juga meminta KKB pimpinan Egianus Kogoya segera membebaskan Philip Mehrtens.sinpo

Komentar: