KONFLIK IRAN ISRAEL

Perang Iran-Israel Jadi Ancaman Menakutkan terhadap Ekonomi Dunia

Laporan: Firdausi
Minggu, 14 April 2024 | 20:31 WIB
Rudal Iran ke Israel (SinPo.id/ AFP)
Rudal Iran ke Israel (SinPo.id/ AFP)

SinPo.id - Pengamat Luar Negeri sekaligus Dosen Ilmu Politik FHISIP Universitas Terbuka, Insan Praditya Anugrah mengatakan, perang Iran-Israel dengan serangan drone dan rudal ke Israel akan  memperburuk kondisi ekonomi dunia. 

"Serangan balik ratusan drone dan rudal Iran ke wilayah pendudukan Israel dapat memicu perang dan konflik regional yang membahayakan ekonomi global," kata Insan dalam keterangannya, Minggu, 14 April 2024. 

Tak hanya berdampak terhadap ekonomi global, Insan juga memprediksi, konflik Iran-Israel sangat berpotensi meluas jadi konflik regional dan mengancam ekonomi global yang lebih buruk pasca Covid-19. 

"Konflik Iran-Israel berpotensi jadi konflik regional yang mengancam ekonomi global. Kita tahu bahwa ekonomi dunia sedang tidak baik pasca Covid-19 dan terjadinya invasi Rusia ke Ukraina," ujarnya. 

"Sektor pangan dan energi terancam karena kondisi memanas Rusia dengan dunia barat, sedangkan banyak sektor yang masih memulihkan diri pasca pandemi COVID 19," lanjut Insan. 

Konflik ini apabila meluas dapat mengakibatkan kenaikan harga minyak bumi. Apabila harga minyak bumi naik, akan disertai harga komoditas lain turut naik. 

"Iran dan Israel merupakan dua kekuatan besar di Asia Barat, jika mereka perang maka akan menimbulkan konflik regional berdampak pada banyak negara. Ini mengancam sektor energi terutama minyak bumi yang harganya bisa kembali melambung seperti era 1970-an", tutur Insan. 

Karena itu, kata dia, bagi Indonesia, krisis minyak akan berdampak buruk kepada ekonomi Indonesia. Apalagi Indonesia bukan lagi negara produsen minyak bumi. 

"Berbeda dengan tahun 1970-an ketika embargo minyak dilakukan negara,-negara Arab, kita justru mendapatkan keuntungan karena dunia membeli minyak bumi dari Indonesia," tandasnya. 

"Ketika 1970-an krisis minyak dunia membawa keberkahan bagi Indonesia karena saat itu dunia membeli minyak besar-besaran dari Indonesia," tegasnya lagi. sinpo

Komentar: