Rupiah Merosot Usai Libur Lebaran 2024

Laporan: Bayu Primanda
Selasa, 16 April 2024 | 10:35 WIB
Uang Rupiah (Sinpo.id/Pixabay)
Uang Rupiah (Sinpo.id/Pixabay)

SinPo.id -  Nilai tukar (kurs) rupiah (IDR) terhadap dolar AS (USD) dibuka merosot usai liburan Lebaran 2024 pada pembukaan hari Selasa, 16 April 2024.

Konflik Iran dan Israel, serta sentimen penundaan pemotongan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu penyebab anjloknya nilai tukar rupiah pagi ini.

Pada awal perdagangan Selasa pagi, rupiah turun 240 poin atau 1,51 persen menjadi Rp16.088 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 5 April 2024 sebesar Rp15.848 per dolar AS.

"Sentimen penundaan pemangkasan suku bunga acuan AS dan tensi konflik geopolitik yang meninggi telah mendorong penguatan dolar AS belakangan ini," ujar pengamat pasar uang Ariston Tjendra yang dikutip dari ANTARA pada Selasa, 16 April 2024.

Dikatakan Ariston, rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS di hari kerja pertama pascalibur Lebaran. Indeks dolar AS saat ini sudah bergerak di atas kisaran 106. Selama libur Lebaran di kisaran 105 dan sebelum Lebaran di kisaran 104.

Konflik di Timur Tengah terutama serangan balasan Iran yang langsung ke Israel meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut dan mengundang kekhawatiran pasar akan munculnya perang baru.

Ia mengatakan perang akan menyebabkan gangguan suplai, meningkatkan inflasi, memicu pelambatan ekonomi global sehingga pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset aman dan memicu penguatan dolar AS dan harga emas sebagai aset aman.

Selama libur Lebaran, rilis data inflasi konsumen AS bulan Maret lebih ditunggu, untuk membaca peluang bank sentral AS atau The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga acuan AS.

"Sementara itu, ekspektasi pasar menurun terhadap pemotongan suku bunga AS dalam waktu dekat," jelasnya.

Pagi ini, juga akan dirilis data produk domestik bruto (PDB) Tiongkok kuartal pertama dengan perkiraan 4,8 persen. Bila rilis di bawah angka tersebut, itu akan menambah tekanan untuk aset berisiko termasuk rupiah karena perekonomian Tiongkok yang melambat bisa mempengaruhi perekonomian global.

"Rupiah berpotensi bergerak melemah ke arah Rp16 ribu terhadap dolar AS hari ini," tukas dia.sinpo

Komentar: