KONFLIK IRAN ISRAEL

Diutus Jokowi Redakan Konflik Timteng, Menlu Telepon AS dan Iran

Laporan: Tio Pirnando
Selasa, 16 April 2024 | 17:36 WIB
Menlu Retno Marsudi (SinPo.id/ Ashar)
Menlu Retno Marsudi (SinPo.id/ Ashar)

SinPo.id - Presiden Joko Widodo menugaskan  Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi untuk melakukan upaya diplomasi agar ketegangan di kawasan Timur Tengah tidak meningkat, usai Iran melakukan serangan balasan ke Israel. Rento pun langsung menghubungi pihak Amerika Serikat (AS) dan Iran.

"Pesan Bapak Presiden tadi dua. Yaitu tolong terus lakukan upaya diplomatik agar pihak-pihak terkait menahan diri dan dapat menghindari eskalasi. Karena eskalasi tidak akan membawa manfaat bagi siapa pun," kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 16 April 2024.

Retno mengatakan, pemerintah Indonesia telah berkomunikasi dengan sejumlah pihak, diantaranya Menlu Iran, Saudi Arabia, Yordania, Mesir, Uni Emirat Arab, Uni Eropa, Jerman, Belanda, dan juga Wamenlu Amerika Serikat, baik melalui sambungan telepon maupun surat.

Dengan Wamenlu AS, Retno meminta agar Amerika menggunakan pengaruh besarnya untuk menurunkan ketegangan.

"Tadi saya sampaikan langsung bahwa 'Anda punya pengaruh besar, dan tolong gunakan pengaruh tersebut'," kata Retno.

Sementara dengan Iran, Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan negeri Mullah tersebut. Dia mengaku telah berkomunikasi dengan Iran dan menyampaikan bahwa eskalasi tidak akan memberikan manfaat bagi siapa pun.

"Saya bicara langsung dengan Menteri Luar Negeri Iran hampir satu jam, 50 menit dan saya sampaikan juga bahwa eskalasi tidak akan membawa manfaat bagi siapa pun. Jadi untuk upaya diplomatik kita terus jalankan," kata Retno.

Retno menerangkan, saat ini masing-masing pihak, baik Israel, Iran, maupun negara-negara lain sudah mulai menghitung dampak apabila ketegangan militer terus dilanjutkan, baik dari sisi ekonomi maupun geopolitik.

"Jadi sekarang masing-masing pihak, teman-teman sudah mulai menghitung jika terjadi eskalasi maka dampaknya seperti apa terhadap masing-masing negara. Baik harga minyak, harga kebutuhan yang lain, maupun nilai tukar dolar dan sebagainya," tukasnya.sinpo

Komentar: