KONFLIK DI GAZA

PBB: Israel Secara Tidak Sah Batasi Bantuan di Gaza

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 17 April 2024 | 01:05 WIB
PBB
PBB

SinPo.id -  Israel telah menerapkan “pembatasan yang tidak sah” bagi bantuan kemanusiaan yang akan masuk dan dibagikan di Jalur Gaza, kata kantor urusan HAM PBB, Selasa 16 April 2024

Ravina Shamdasani, juru bicara Komisi Tinggi PBB untuk HAM, mengatakan kepada wartawan di Jenewa bahwa pasukan Israel terus menerus “melakukan perusakan secara meluas terhadap infrastruktur sipil di Gaza”.

“Komisi Tinggi mengulang seruan, bahwa harus ada gencatan senjata segera, sandera harus dibebaskan seluruhnya, dan bantuan kemanusiaan yang tanpa batasan harus diizinkan untuk dikirim segera,” kata Shamdasani.

Israel terus membela tindakan militernya di Gaza sebagai upaya menarget kelompok militan Hamas dan menuduh Hamas beroperasi di area-area sipil.

Pertempuran selama enam bulan telah menyebabkan kerusakan yang meluas dan memaksa mayoritas penduduk Gaza mencari perlindungan di kawasan Rafah dekat perbatasan Mesir.

“Tidak ada area di Jalur Gaza yang terhindar dari pemboman Israel. Hampir 1,7 juta warga masih terus terpaksa mengungsi, hidup dalam kondisi yang mengerikan dan berada dalam ancaman terus menerus,” tambah Shamdasani.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby mengatakan pada Senin, bahwa jumlah bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza telah meningkat dalam beberapa hari terakhir dan bahwa AS ingin melihat bantuan tersebut berkesinambungan.

Sekitar 100 truk telah memasuki wilayah yang terkepung itu dalam 24 jam, kata Kirby kepada MSNBC, yang menjadikan total ada 2 ribu pengiriman bantuan dengan truk sejak konflik ini dimulai.

Untuk pertama kalinya dalam enam bulan ini, sebuah toko roti di kota Gaza telah mulai beroperasi dengan bantuan dari Program Pangan Dunia (WFP), yang menyediakan paket makanan dan tepung gandum bagi mereka yang sangat membutuhkan ke wilayah yang terkepung, dimana laporan-laporan yang didukung PBB memperingatkan bahaya kelaparan yang mendekat.

Awal bulan ini, Presiden AS Joe Biden mengancam akan mengaitkan dukungan AS kepada Israel dalam perangnya melawan Hamas dengan peningkatan bantuan kemanusiaan di Gaza dan langkah-langkah konkret Israel untuk melindungi pekerja bantuan dan warga sipil disana.

Upaya itu dipicu oleh serangan Israel yang membunuh tujuh pekerja bantuan dari World Central Kitchen.

Badan-badan bantuan telah memprotes bahwa Israel tidak cukup memastikan akses bagi makanan, obat-obatan dan pasokan kemanusiaan lain yang dibutuhkan bagi warga Palestina yang menderita dalam kepungan, dimana warga sipil menghadapi kelaparan dan penyakit yang menular dan hampir semuanya kehilangan rumah. [ns/ab]sinpo

Komentar: