Survei Indikator: Basis Pendukung PKB-PDIP Tak Setuju Tuntutan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 21 April 2024 | 20:49 WIB
Hasil Survei Indikator Politik Indonesia. (SinPo.id/tangkap layar)
Hasil Survei Indikator Politik Indonesia. (SinPo.id/tangkap layar)

SinPo.id - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa mayoritas basis massa pendukung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan PDI Perjuangan tidak setuju dengan tuntutan pembatalan atau diskualifikasi penetapan pasangan Prabowo-Gibran sebagai peserta Pemilu 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Bahkan, angkanya mencapai 64 persen pendukung PKB tidak setuju dengan pembatalan itu, dan 34,3 persen setuju.

"Menurut exit poll kita, basis PKB itu cenderung memilih Pak Prabowo, meskipun ketua umumnya Gus Muhaimin menjadi cawapres Mas Anies," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis survei secara virtual, Minggu, 21 April 2024.

Menurut Burhanuddin, hasil survei ini menunjukkan adanya perbedaan sikap antara basis massa dengan elite PKB. "Basisnya berbeda dengan sikap elite," ujarnya.

Selain PKB, basis massa PDI Perjuangan juga lebih banyak tidak setuju pembatalan pasangan Prabowo-Gibran. Sebanyak 44,2 persen tidak setuju pembatalan itu. Sedangkan, 36,5 persen setuju.

"Jadi sepertinya basis PDIP ini sudah move on sebenarnya ya. Meskipun yang tidak setuju terhadap pembatalan penetapn Prabowo-Gibran sebagai peserta pemilu ini tidak mencapai 50 persen, tetapi dibanding yang setuju itu lebih banyak," kata Burhan.

Sedangkan massa partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), mayoritas tidak setuju dengan pembatalan itu. Mayoritas pendukung Golkar (71,3 persen), Gerindra (79,8 persen), Demokrat (65,7 persen), dan PAN (86,2 persen) tidak setuju dengan petitum tersebut.

Sementara, mayoritas pendukung NasDem dan PKS yang mendukung Anies-Muhaimin, setuju dengan pembatalan tersebut. Sebanyak 59,0 persen massa NasDem dan 56,8 persen massa PKS setuju dengan pembatalan tersebut..

Jika pilihannya didasarkan dari capres-cawapres, 57,8 persen pemilih Anies-Muhaimin setuju dengan pembatalan tersebut. Sedangkan, 39,1 persen tidak setuju.

Di sisi lain, 55,1 persen pendukung Ganjar-Mahfud setuju dan 31, 6 persen tidak setuju.

Sedangkan pemilih Prabowo sebanyak 77,1 persen tidak setuju pembatalan tersebut. Sedangkan, 13, 9 persen setuju.

Survei ini dilakukan pada 4-5 April 2024 dengan wawancara melalui sambungan telepon kepada 1.201 responden melalui metode Random Digit Dialing (RDD). Margin of error yang diterapkan sebesar ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95.sinpo

Komentar: