Banjir Diperkirakan akan Terjang Guangdong China, Ancam Jutaan Orang

Oleh: VOA Indonesia
Minggu, 21 April 2024 | 23:06 WIB
Ilustrasi banjir (SinPo.id/Reutres)
Ilustrasi banjir (SinPo.id/Reutres)

SinPo.id - Provinsi Guangdong, China menghadapi ancaman banjir serius karena sungai-sungai besar, saluran air, dan waduknya terancam meluap. Akibatnya, pemerintah setempat menerapkan rencana tanggap darurat untuk melindungi lebih dari 127 juta penduduk.

Menurut ahli meteorologi setempat, situasinya sudah berada pada tingkat "mengkhawatirkan". Mereka menyebutkan bahwa sebagian sungai dan anak sungai di debit air di cekungan Sungai Xijiang dan Beijiang mengalami lonjakan yang jarang terjadi, mungkin hanya sekali dalam 50 tahun, demikian mengutip laporan CCTV pada Minggu, 21 April 2024.

Kementerian Sumber Daya Air China mengeluarkan peringatan darurat. Sementara para pejabat di Guangdong mendesak departemen-departemen di semua tingkat daerah dan kota untuk segera memulai mitigasi bencana alam. Mereka juga menekankan pentingnya segera menyediakan dana dan bantuan untuk memastikan kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, air, dan tempat tinggal bagi mereka yang terkena dampak banjir.

Guangdong merupakan pusat perdagangan utama dan salah satu daerah eksportir terbesar China. Provinsi tersebut digur hujan deras dan angin kencang selama beberapa hari karena cuaca ekstrem. Hal tersebut juga mempengaruhi daerah lain di China.

Curah hujan yang tinggi terjadi selama 12 jam, dimulai pada Sabtu, 20 April pukul 20.00 waktu setempat, dan melanda beberapa wilayah di provinsi tersebut, termasuk Kota Zhaoqing, Shaoguan, Qingyuan, dan Jiangmen.

Menurut media negara, hampir 20.000 orang telah dievakuasi di Qingyuan, dan beberapa fasilitas kelistrikan di Zhaoqing rusak, mengakibatkan terjadi pemadaman listrik di beberapa tempat.

Radio pemerintah China mengatakan sekitar 1.103 sekolah di Zhaoqing, Shaoguan, dan Qingyuan akan ditutup pada Senin, 22 April besok.

Salah satu pengguna di platform media sosial populer, Weibo, menyampaikan, "Lihatlah daerah Huaiji di Zhaoqing, yang sekarang telah berubah menjadi kota air. Para lansia dan anak-anak di pedesaan merasa kebingungan ketika listrik padam dan sinyal komunikasi terputus."

Air banjir berlumpur yang deras menyapu satu kendaraan di jalan sempit di Zhaoqing, menurut sebuah video yang dirilis oleh Hongxing News.

Pejabat meteorologi memperingatkan bahwa banyak stasiun hidrologi di provinsi tersebut melaporkan tingggi air melampaui level normalnya. Di ibu kota provinsi, Guangzhou, yang dihuni oleh 18 juta orang, waduk mencapai batas banjir, demikian diumumkan oleh pejabat kota pada Minggu. sinpo

Komentar: