Survei: Mayoritas Gen Z - Milineal Khawatirkan Korupsi Dan Kerusakan Lingkungan

Laporan: Farez
Rabu, 27 Oktober 2021 | 14:16 WIB
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi/Net
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi/Net

SinPo.id - Kekhawatiran generasi Z (Gen Z) dan Milineal pada isu-isu strategis dewasa ini paling tinggi tentang masalah korupsi dan kerusakan lingkungan.

Hal itu terpotret dalam temuan survei Indikator Politik Indonesia dan Yayasan Indonesia Cerah, bertajuk "Persepsi Pemilih Muda dan Pemula (Gen Z dan Milineal) atas Permasalahan Krisis Iklim di Indonesia" dirilis pada Rabu (27/10) siang.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, tingkat kekhawatiran Gen Z dan Milineal dari berbagai macam isu strategis. Masalah korupsi menempati posisi paling tinggi disusul masalah kerusakan lingkungan.

"Korupsi 64 persen, kerusakan lingkungan 52 persen. Isu korupsi, kerusakan lingkungan, mendapatkan perhatian anak muda yang sangat besar," kata Burhanudin Muhtadi saat memaparkan hasil surveinya.

Selanjutnya, pada urutan ketiga ada isu kesehatan 43 persen, isu polusi 42 persen, lunturnya nilai dan budaya tradisional 36 persen, isu pekerjaan 36 persen.

Lalu, ada isu perubahan iklim 34 persen, isu radikalisme Islam dalam politik 32 persen, polarisasi politik 31 persen, isu HAM 29 persen, isu keamanan pribadi 28 persen, kebebasannya berekspresi 23 persen, hubungan antara ras/etnis 17 persen.

Atas dasar itu, Burhanuddin menilai para pembuat kebijakan atau policy maker dalam hal ini para politikus sedianya menangkap kekhawatiran Gen Z dan Milineal tentang isu korupsi dan kerusakan lingkungan yang paling tinggi tersebut.

"Karena ada perubahan demografi kita dan itu punya efek terkait dengan sikap terhadap isu-isu penting di mata anak muda," demikian Burhanuddin Muhtadi.

Survei kolaborasi antara Indikator Politik Indonesia dan Yayasan Indonesia Cerah ini digelar pada medio 9-16 September 2021. 

Survei menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 4.020 responden dari 34 provinsi di Indonesia yang berusia 17-35 tahun, dengan toleransi kesalahan (margin of eror-MoE) sekitar kurang lebih 2.7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Turut hadir dalam acara tersebut yakni Pendiri sekaligus Direktur Eksekutif Yayasan Indonesia Cerah, Anggota Komisi VII DPR RI fraksi Golkar Dyah Roro Esti.

Kemudian, Walikota Bogor Bima Arya, Politikus PDIP Putra Nababan dan Politikus Partai Gerindra Rahayu Saraswati.sinpo

Komentar: