BPC: Amerika Berpotensi Gagal Bayar Utang Di Desember Atau Februari

Laporan: Samsudin
Minggu, 31 Oktober 2021 | 12:48 WIB
Ilustrasi bendera Amerika/Net
Ilustrasi bendera Amerika/Net

SinPo.id - Pemerintah federal Amerika Serikat (AS) kemungkinan besar akan gagal membayar utangnya antara pertengahan Desember dan pertengahan Februari, demikian disampaikan Bipartisan Policy Center (BPC), sebuah wadah pemikir yang berbasis di Washington DC, pada Jumat (29/10).

Proyeksi baru itu muncul setelah Kongres AS sebelumnya pada bulan ini menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk sementara waktu menaikkan batas utang pemerintah federal sebesar 480 miliar dolar AS (Rp6,8 kuadriliun) guna menghindari potensi gagal bayar utang.

Departemen Keuangan AS mencapai batas pinjaman baru sebesar 28,9 triliun dolar AS pada Jumat (22/10) pekan lalu, dan kini sekali lagi membiayai pemerintah federal melalui "langkah-langkah luar biasa" guna mencegah gagal bayar, menurut BPC.

"Dengan krisis batas utang lainnya yang akan tiba dalam beberapa bulan singkat, jam terus berdetak bagi Kongres untuk sekali lagi melindungi full faith and credit AS," ujar Shai Akabas, Direktur Kebijakan Ekonomi BPC, dikutip dari Xinhua News, Minggu, (31/10).

BPC memperingatkan bahwa proyeksi baru ini tidak boleh disalahartikan sebagai pengurangan urgensi untuk bertindak, karena pemberlakuan RUU infrastruktur bipartisan yang disahkan Senat dapat memajukan tanggal ketika AS tidak dapat memenuhi kewajibannya, yang kemungkinan mendahului jendela proyeksi BPC saat ini.

RUU yang disahkan Senat itu mencakup transfer 118 miliar dolar AS (Rp1,6 kuadriliun) dari Dana Umum (General Fund) Departemen Keuangan ke dana transportasi Highway Trust Fund. Jika RUU tersebut menjadi undang-undang dalam beberapa pekan mendatang, transfer penuh dana ini akan meningkatkan utang antarpemerintah dan mempercepat tenggat tanggal gagal bayar, papar BPC.

"Sangat penting agar Kongres bertindak untuk meningkatkan atau menangguhkan batas utang dengan cara yang memberikan kepastian jangka panjang bahwa pemerintah akan memenuhi semua kewajibannya," tulis Menteri Keuangan AS Janet Yellen dalam sebuah surat kepada para pemimpin kongres sebelumnya pada bulan ini.

Batas utang, biasa disebut debt ceiling, merupakan jumlah total uang yang dapat dipinjam pemerintah AS guna memenuhi kewajiban hukum yang ada, termasuk jaminan sosial dan tunjangan kesehatan, bunga utang nasional, dan pembayaran lainnya.sinpo

Komentar: