Aksi Reuni 212, Slamet Maarif Gaungkan Bela Ulama, MUI Dan Ganyang Koruptor

Laporan: Ari Harahap
Kamis, 02 Desember 2021 | 11:59 WIB
Reuni 212 menuntut 3 hal ke pemerintah/ist
Reuni 212 menuntut 3 hal ke pemerintah/ist

SinPo.id - Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif menyampaikan tiga tuntutan dari aksi yang pihaknya lakukan pada reuni 212 tahun ini.

Pertama, dia menuntut kepada kepolisian untuk menghentikan kriminalisasi terhadap para ulama di seluruh Indonesia. Karena menurutnya, banyak kasus kriminalisasi terhadap ulama yang seakan dibuat-buat.

"Kita hari ini aksi bela ulama, enggak boleh ada ulama yang dizalimi dengan berbagai aneka macam kasus yang dibikin-bikin," ujar Slamet dalam orasinya di Kawasan Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (2/12).

Selanjutnya, dia mengatakan akan membela Majelis Ulama Indonesia (MUI). Menurutnya, MUI harus dibela karena saat ini ada sekelompok orang yang akan mewacanakan untuk membubarkan MUI.

Slamet menambahkan apabila MUI berhasil dibubarkan, maka hal tersebut sama saja dengan menghilangkan agama dari Indonesia.

"Sebelum kenyataan (pembubaran MUI), nanti kita bela. Karena kalau tidak, nanti Muhammadiyah dibubarin, NU dibubarin, nanti negara tanpa agama," lanjutnya.

Terakhir, Dia menyerukan untuk ganyang koruptor di Indonesia baik siapapun atau dari kelompok dan partai manapun. Apalagi saat ini, menurutnya Indonesia sedang dilanda krisis akibat pandemi covid-19.

"Rakyat kelaparan di mana-mana, eh dia embat uang rakyat untuk kepentingan pribadinya, wajib ganyang semua," tegasnya.

"Ganyang koruptor siap?" tanya Slamet kepada massa aksi.

"Siap!" tegas massa aksi reuni 212.

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran bersama KSAD Jenderal Dudung Abdurahman datang langsung dan memantau pengamanan di lokasi aksi reuni 212.

"Kedatangan saya pagi ini sengaja saya melihat kondisi pasukan khusus TNI Angkatan Darat mengenai kesiapannya untuk mengantisipasi reuni 212," kata Dudung kepada wartawan di Tenda Putih, Monas, Jakarta Pusat, Kamis (2/12).

Dudung menerangkan, selain TNI Angkatan Darat juga ada aparat kepolisian yang siap mengamankan aksi reuni 212 tersebut.

"Kita melihat bagaimana kondisi prajurit di lapangan, bagaimana kesiapannya dalam mendukung tugas yang telah disiapkan," terangnya.



Sebagai informasi, dalam rangka mengantisipasi kerumunan reuni 212, Polda Metro Jaya memberlakukan penutupan jalan di sejumlah titik, baik yang menuju Monas dan Patung Kuda tersebut adalah Jalan MH Thamrin, Jalan Agus Salim, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jalan H Juanda, Jalan Veteran II, Jalan Veteran III, Jalan Veteran I, Jalan Majapahit, Jalan Museum, Jalan Budi Kemuliaan.

Semua jenis kendaraan termasuk TransJakarta dilarang melewati kawasan tersebut sampai dengan malam nanti pukul 21.00 WIB.

Disisi lain, aparat gabungan dari TNI-Polri membubarkan aksi massa PA 212 di Jalan MH Thamrin yang melaksanakan reuni pada hari ini, Kamis (2/12/2021).

Berdasarkan pantauan di lapangan, anggota brimob dan sejumlah aparat TNI membubarkan massa yang ada di sekitar lokasi.

"Jalan-jalan, jangan di sini," kata salah satu anggota Brimob kepada para massa di depan Wisma Mandiri.

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo menerangkan tindakan tersebut diambil untuk menghindari timbulnya kerumunan massa.

"Karena kami khawatir ini akan menambah jumlah kerumunan dan mengganggu arus lalu lintas di titik-titik tersebut. Maka kita imbau mereka untuk meninggalkan lokasi," terang Sambodo.

Pada pembubaran oleh anggota Brimob dan aparat TNI tersebut, massa aksi terlihat menurut dan mengikuti arahan petugas. Diketahui, massa dipukul mundur dari Wisma Mandiri ke arah Bundaran HI sambil mengucapkan shalawat.sinpo

Komentar: