Banjir Rendam Calon Ibu Kota Baru, PAN Minta Pemerintah Lakukan Kajian Mendalam

Laporan: Ari Harahap
Senin, 20 Desember 2021 | 11:55 WIB
Banjir rendam calon ibu kota baru/net
Banjir rendam calon ibu kota baru/net

SinPo.id -Banjir yang merendam beberapa wilayah di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi sorotan berbagai pihak di sosialmedia. Pasalnya lokasi tersebut rencananya akan menjadi wilayah Ibu Kota Negara (IKN) yang baru. 

Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah untuk memeriksa lokasi banjir tersebut. Selain untuk membantu masyarakat terdampak, pemeriksaan juga diperlukan untuk memastikan bahwa lokasi itu aman untuk dijadikan sentra pemindahan ibukota. 

"Ada banyak daerah yang kena banjir saat ini. Semua itu harus diperhatikan dan mendapat bantuan. Namun, banjir di penajam pasir utara ini sedikit mendapat sorotan karena dikaitkan dengan rencana pemindahan ibukota," ujar Saleh dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (20/12). 

Saleh yakin bahwa pemerintah telah melakukan studi yang mendalam di daerah tersebut. Akan tetapi, tentu tidak ada salahnya jika dilakukan studi tambahan untuk mengetahui berbagai kemungkinan lain di luar hasil studi sebelumnya. Masih cukup waktu untuk mengelola lokasi tersebut sehingga benar-benar visible dan sesuai kriteria untuk dijadikan IKN. 

"Kalaupun pemerintah serius mau memindahkan IKN, masih cukup waktu untuk mengelola lingkungan yang ada di sana. Membangun IKN, kan tidak bisa sehari dua hari. Butuh waktu dua atau tiga tahun, bahkan lebih," tegasnya. 

Lebih lanjut, Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu meminta kepada masyarakat untuk menunggu hasil kajian dari Pemerintah. 

"Karena itu, masyarakat diminta untuk tidak langsung memvonis. Silahkan ditunggu hasil studi dan kajian pemerintah.  Pemerintah tentu berkepentingan untuk mengumumkannya kepada publik secara luas". 

Sebelumnya diketahui, Banjir merendam sedikitnya 101 rumah di dua desa dan satu kelurahan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim). Banjir terjadi akibat hujan deras kemarin. 

"Banjir terjadi akibat hujan pada pukul 14.00 Wita yang bersamaan dengan pasang tinggi air laut pada pukul 16.00-18.00 Wita," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU Nurlaila seperti dilansir dari Antara, Sabtu (18/12). 

Akibatnya, kata dia, air sungai meluap dan masuk ke rumah warga. Dia mengatakan sebelumnya sudah ada peringatan dini dari BMKG yang menyatakan akan terjadi hujan sedang hingga lebat dengan intensitas tinggi pada Jumat (17/12).sinpo

Komentar: