Serangan Rusia Semakin Masif ke Ukraina, Ini Menurut Anthony Budiawan

Laporan: Tri Bowo Santoso
Minggu, 03 Juli 2022 | 16:23 WIB
Managing Director, Political Economy and Policy Studies (PEPS) Prof Anthony Budiawan
Managing Director, Political Economy and Policy Studies (PEPS) Prof Anthony Budiawan

SinPo.id -  Misi perdamaian yang dilakukan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) ke Ukraina dan Rusia mulai dipertanyakan. Karena, tak lama berselang dari kunjungan itu, Rusia justru meningkatkan serangan militer ke Ukraina.

Padahal, Jokowi mengaku bahwa dirinya sempat menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk Presiden Rusia Vladimir Putin. Jokowi lewat akun Twitter pribadinya juga mengaku sudah menyampaikan pesan Presiden Zelensky kepada Presiden Putin.

Namun, yang terjadi justru serangan militer Rusia ke Ukraina semakin masif, sehingga publik-pun bertanya-tanya tentang apa sebenarnya disampaikan oleh Presiden Jokowi.

Managing Director, Political Economy and Policy Studies (PEPS) Prof Anthony Budiawan mengaku bingung lantaran pihak Ukraina membantah bahwa Zelensky menitip pesan tertulis untuk Putin. Sebab, Zelensky selalu menyampaikan langsung dan terbuka jika ingin memberi pesan ke putin.

“Gawat, Ukraina membantah. Jokowi atau Zelensky yang bohong?” tanya Anthony Budiawan lewat akun Twitter pribadinya.

Menurutnya, apabila Presiden Jokowi yang berbohong karena salah paham akibat kendala bahasa, maka Putin mendapat pesan yang tidak benar. Artinya, Putin bisa merasa diri telah dibohongi juga.

“Kebiasaan salah paham dalam negeri terbawa ke luar negeri?” sambungnya.

Jika benar demikian, Anthony berpendapat, salah paham fatal ini bisa memicu perang yang lebih besar. Bukan malah mendamaikan kedua negara.

“Bisa-bisa kepercayaan luar negeri terhadap kemampuan diplomasi Indonesia merosot, dan tidak dipercaya lagi?” tandasnya. sinpo

Komentar: