Farhan: Penembakan Shinzo Abe Jangan Sampai  Dialami Jokowi

Laporan: Tri Bowo Santoso
Selasa, 12 Juli 2022 | 18:36 WIB
Anggota komisi I DPR RI Fraksi NasDem, Muhammad Farhan. Foto: Istimewa
Anggota komisi I DPR RI Fraksi NasDem, Muhammad Farhan. Foto: Istimewa

SinPo.id - Peristiwa penembakan yang menewaskan mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe turut menjadi sorotan Partai Nasional Demokrat (NasDem). Sebab, peristiwa itu bisa saja dialami para pemimpin di dunia termasuk Presiden Jokowi.

Kegelisahan itu disampaikan Anggota komisi I DPR RI Fraksi NasDem, Muhammad Farhan, saat menjadi narasumber diskusi virtual Teras Politik (Terpol) yang digelar Kantor Berita Politik RMOL dengan tajuk "Menilik Ulang Keamanan Presiden", Selasa (12/7/2022).

"Menjaga kemungkinan dengan siapakah Pak Jokowi akan berinteraksi secara langsung, tentu hal ini menjadi perhatian. Kita tidak ingin kejadian seperti Shinzo Abe menimpa presiden kita, siapapun presidennya," kata Farhan.

Terkait dengan keamanan kepala pemerintahan, Farhan mengulas sistem keamanan yang diterapkan pada masa pemerintahan Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur hingga sampai saat ini.

Menurutnya, sempat terjadi pelonggaran sistem keamanan di Istana Keprsidenan saat Presiden Gus Dur menjabat.

"Saya ingat di tahun Presiden Gus Dur pertama kali jadi presiden. Siapapun boleh keluar masuk istana," imbuhnya memaparkan.

Namun, pada masa Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono, pengamanan yang diterapkan di Istana Kepresidenan kembali diperketat.

"Kedua presiden itu memaklumi protokoler dan kemanan presiden. Menjadikan istana sebagai salah satu tempat paling sakral di negeri ini, yang kita saja pakai celana jeans saja tidak boleh masuk. Itu bukan buat gaya-gayaan, tapi untuk seleksi pengamanan," tuturnya.

Lalu, sambung Farhan, ketika Presiden RI ketujuh Joko Widodo menjabat, sistem pengamanan kepala pemeritahan nampak terlihat lebih longgar kembali. Hal tersebut Farhan lihat pada sejumlah momentum yang dilakukan Jokowi.

"Tapi ketika pertama Pak Jokowi berkuasa, ketika dilantik saja pawai pakai andong dari DPR-MPR sampai ke patung kuda, baru diamankan pakai mobil," tutur Farhan.

"Setelah itu, dalam berbagai pawai kemerdekaan beliau selalu turun dari mobil dan menyapa masyarakat," tandasnya.

 sinpo

Komentar: