Komnas HAM Beberkan Kronologi Sebelum dan Sesudah Pembunuhan Brigadir J

Laporan: Tri Bowo Santoso
Sabtu, 06 Agustus 2022 | 01:24 WIB
Rumah dinas Irjen Pol. Ferdy Sambo. Foto: SinPo.id
Rumah dinas Irjen Pol. Ferdy Sambo. Foto: SinPo.id

SinPo.id - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengklaim telah mengantongi kronologi sementara sebelum dan sesudah terjadinya pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Irjen Pol. Ferdy Sambo. Data itu didapat berdasarkan keterangan berbagai pihak yang telah diperiksa dan kamera pengawas atau CCTV.

Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, menjelaskan, Ferdy Sambo dengan berpakaian polisi terlihat mendatangi rumah pribadinya yang berada di Jalan Saguling, Duren Tiga bersama satu ajudannya, pada Jumat, 8 Juli 2022, sekitar pukul 15.28 WIB. 

"Pak Sambo dengan krunya ke dalam rumah dan menuju ruang istirahatnya. Kemudian 2 atau 4 menit masuklah rombongan Ibu PC (Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo), di situ ada Bharada E, Yosua (Brigadir J), ada ART dan beberapa orang mendampinginya," ujar Ahmad Taufan Damanik, saat diskusi virtual, Jumat, 5 Agustus 2022.

Tak lama Sambo masuk ke rumahnya, sekitar pukul 15.30 WIB, istrinya beserta para ajudan, termasuk Bharada E dan Brigadir J tiba di rumah pribadinya setelah melakukan perjalanan dari Magelang.

Kemudian, sambung Taufan, mereka melakukan tes PCR di halaman belakang rumah. Dalam rekaman CCTV terlihat mereka melakukan tes PCR satu per satu, termasuk Putri, Bharada E dan Brigadir J. Tes PCR selesai sekitar pukul 16.07 WIB.

"Kemudian 2 atau 4 menit (setelah kedatangan Sambo) masuklah rombongan Ibu PC, di situ ada Bharada E, Yosua, ada ART dan beberapa orang mendampinginya. Dan orang-orang sedang bekerja di rumah itu, jadi mereka pada nurunin barang, Yosua dan Bharada E nurunin barang, mereka beres-beres, Ibu PC (tes) PCR, jadi PCR di belakang rumah, di rumah pribadi," ucapnya. 

Setelah melakukan tes PCR, Taufan menjelaskan,  pada pukul 16.31 WIB para ajudan termasuk Bharada E dan Brigadir J berkumpul bersama dalam keadaan santai. Pada saat itu juga, kata Taufan, Brigadir J menelepon kekasihnya. 

"16.31 WIB (Vera) bertelepon ke Yosua, dia mendengar waktu Yosua menjawab itu ada suara orang tertawa-tertawa, jadi Yosua itu lagi kumpul-kumpul dengan temannya, biasa kan, sambil menunggu bosnya ini berkemas ke rumah dinas," tuturnya. 

Setelah itu, pada pukul 17.01 WIB rombongan istri Ferdy Sambo meninggalkan rumah pribadi untuk menuju ke rumah dinas Sambo yang berjarak sekitar 700 meter. 

"Kira-kira jam 17.01 WIB atau berapa, mereka naik ke mobil, kelihatan juga, menuju ke rumah dinas itu yang kita sebut sebagai TKP," katanya. 

Tak lama, Ferdy Sambo nampak keluar dari rumah pribadi dan pergi berlain arah dengan rombongan istrinya.

“Enggak berapa lama, berapa menit kemudian Pak Sambo keluar juga menuju tempat lain," kata Taufan.

Namun, berdasarkan hasil CCTV, mobil Sambo kembali memutar balik karena diduga mendapat telepon dari istrinya terkait peristiwa penembakan itu. 

"Tetapi baru berapa menit dia berjalan, dalam CCTV itu berhenti, nah kemudian berbalik mobilnya itu, CCTV enggak bisa menjelaskan apa-apa, tapi hanya keterangan penyidik yang menyatakan bahwa katanya dia menuju rumah dinas itu karena ditelepon oleh istrinya ada kejadian itu, itu versi dia," tuturnya.
 
Selanjutnya, istri Ferdy Sambo nampak pergi meninggalkan rumah dinas dan kembali ke rumah pribadi. Sampai di sana, kata Taufan, istri Kadiv Propam nonaktif itu terlihat menangis.

"Enggak berapa lama keliatan lagi CCTV si Ibu PC kembali lagi ke rumah pribadi, nampak wajahnya seperti menangis, didampingi ada satu dua orang yang di belakangnya," pungkasnya. 

 sinpo

Komentar: