Belasan Orang Tewas dalam Serangan Rudal Rusia di Zaporizhzhia

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 10 Oktober 2022 | 08:00 WIB
Serangan di Zaporizhzhia/ Reuters
Serangan di Zaporizhzhia/ Reuters

SinPo.id -  Seorang pejabat Ukraina melaporkan bahwa sedikitnya 13 orang tewas dan melukai lebih dari 60 orang lainnya terluka akibat rentetan serangan rudal Rusia di Zaporizhzhia.

Serangan yang menghancurkan gedung-gedung apartemen dan rumah-rumah tersebut terjadi ketika Moskow berusaha mempertegas klaimnya atas wilayah Zaporizhzhia yang dicaploknya secara ilegal.

Juru bicara keamanan nasional Amerika Serikat (AS), John Kirby, mengatakan kepada acara "This Week" ABC bahwa Putin telah menunjukkan setiap indikasi keinginannya untuk melanjutkan perang di Ukraina.

"Yang dapat saya katakan kepada Anda adalah bahwa Tuan Putin memulai perang ini dan Tuan Putin dapat mengakhirinya hari ini, hanya dengan memindahkan pasukannya ke luar negeri," kata Kirby, Minggu 10 Oktober 2022.

Dilansir dari VoA, Presiden AS Joe Biden beberapa hari yang lalu juga mengatakan bahwa serangan nuklir Rusia di Zaporizhzhia akan sama dengan Armageddon.

Pasalnya Zaporizhzhia memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) terbesar di Eropa, yang menjadi salah satu dari empat wilayah yang diklaim Rusia sebagai miliknya.

Klaim tersebut dipertegas setelah Rusia melakukan referendum ilegal yang tidak disetujui oleh hukum internasional. Namun ibu kota regional itu tetap berada di bawah kendali Ukraina.sinpo

Komentar: