11 Kecamatan di Trenggalek Terendam Banjir, Kepala BNPB dan Jajaran Tinjau Lokasi Terdampak

Laporan: Sinpo
Jumat, 21 Oktober 2022 | 03:37 WIB
Tim BPBD Provinsi Jawa Timur menyiapkan bantuan logisitk dan peralatan yang akan diberikan kepada masyarakat terdampak banjir di Jawa Timur, Rabu (19/10).
Tim BPBD Provinsi Jawa Timur menyiapkan bantuan logisitk dan peralatan yang akan diberikan kepada masyarakat terdampak banjir di Jawa Timur, Rabu (19/10).

SinPo.id -  Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto didampingi jajaran Tenaga Ahli dan Pejabat BNPB mengunjungi Kabupaten Trenggalek pada Kamis 20 Oktober 2022. Kunjungan itu untuk berkoordinasi terkait penanganan banjir dengan pemangku kebijakan setempat dan meninjau langsung daerah masih terdampak banjir. 

"Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk hadirnya pemerintah dalam memastikan penanganan bencana dilakukan secara cepat dan tepat sasaran," tutur Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangannya pada Kamis 20 Oktober 2022. 

Peristiwa banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur pada Selasa 18 Oktober 2022. Kejadian ini berawal dari meluapnya Sungai Tawing setelah diguyur hujan deras pada pukul 07.00 waktu setempat. 

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat, hingga Rabu (19/10) banjir masih menggenangi beberapa titik. Terdapat sebelas kecamatan terdampak banjir dan tanah longsor, antara lain Kecamatan Kampak, Kecamatan Dongko, Kecamatan Gandusari, Kecamatan Tugu, Kecamatan Pule, Kecamatan Suruh, Kecamatan Bendungan, Kecamatan Trenggalek, Kecamatan Pogalan, Kecamatan Karangan dan Kecamatan Durenan. 

Bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Trenggalek tersebut menambah daftar panjang bencana hidrometeorologi basah yang terjadi di Jawa Timur. 

"Berdasarkan data sementara yang berhasil dihimpun, satu orang warga dilaporkan meninggal dunia akibat banjir. Sebanyak 2.640 KK / 7.440 jiwa dan 2.457 unit rumah terendam banjir dengan ketinggian muka air sekitar tiga puluh hingga seratus sentimeter. Selain itu, banjir juga berdampak pada dua fasilitas pendidikan dan satu fasilitas kesehatan yaitu RSUD dr. Soedomo," ujarnya. 

Selain banjir, tanah longsor juga terjadi secara bersamaan, tercatat 33 Kepala Keluarga dan 49 unit rumah terdampak longsor. Material longsor menutup beberapa titik akses jalan, sehingga mengakibatkan jalan tidak bisa dilalui. 

Untuk melakukan penanganan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, BPBD Trenggalek dan tim gabungan telah menuju lokasi terdampak sejak Selasa 18 Oktober 2022, antara lain melakukan pendataan, evakuasi warga, memberikan bantuan logistik pemenuhan kebutuhan dasar dan pelayanan kesehatan darurat. 
 sinpo

Komentar: