Pemberitaan Media

Polemik Pengungsi Rohingya, Bagaimana Seharusnya Media Memberitakan ?

Laporan: Sinpo
Kamis, 28 Desember 2023 | 20:00 WIB
Ilustrasi (SinPo.id/Pixabay.com)
Ilustrasi (SinPo.id/Pixabay.com)

SinPo.id -  Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mengimbau media untuk melakukan keseimbangan dan keakuratan informasi dalam menarasikan pengungsi Rohingya khususnya di wilayah Aceh. Jurnalis diharapkan untuk melakukan verifikasi informasi secara cermat, memeriksa fakta, dan mencari sudut pandang yang beragam guna menghasilkan laporan yang berorientasi pada pemenuhan hak-hak pengungsi. 

“Peliputan mengenai pengungsi Rohingya seharusnya tidak hanya mencakup aspek politik dan hukum, tetapi juga menyoroti sisi kemanusiaan, termasuk kebutuhan dasar, penderitaan, serta usaha dan solidaritas masyarakat untuk membantu,” ujar Ketua Bidang Gender, Anak, dan Kelompok Marginal, AJI Indonesia, Nani Afrida, dalam pernyataan resmi, Kamis 28 Desember 2023.

Menurut Nani, dalam memberitakan pengungsi media harus menghindari narasi kebencian dan stereotip. Termasuk mengeneralisasi yang dapat memicu prasangka negatif dan diskriminasi. “Jurnalis diharapkan dapat membahas isu ini dengan penuh empati dan pemahaman mendalam,” ujar Nani menambahkan.

Ia juga mengingatkan agar media berhati-hati dalam menggunakan diksi, kata dan kalimat, sehingga tidak menarasikan dengan cara negatif dan berpotensi membuat posisi pengungsi semakin rentan.

Selain itu pentingnya menarasikan penghargaan terhadap keanekaragaman budaya. Media diharapkan menghargai dan merayakan keanekaragaman budaya dan latar belakang masyarakat Rohingya.

“Hal itu dapat membantu mendorong pemahaman yang lebih baik dan mengurangi prasangka,” ujar Nani menjelaskan.

Dalam pernyataanya AJI menyerukan agar seluruh media tidak turut mengamplifikasi kampanye disinformasi dan narasi kebencian terhadap pengungsi Rohingya yang sebagian saat ini telah tinggal sementara di Kawasan Aceh. AJI menyatakan media punya peran sangat vital agar dapat memverifikasi seluruh konten yang mengandung disinformasi, mengawasi setiap tindakan kekerasan dan diskriminatif yang menargetkan pengungsi.

“Media harus berhati-hati di tengah banjirnya hoaks dan narasi kebencian terhadap etnis Rohingya yang terjadi menjelang Pemilu 2024, sehingga isu ini mudah dipolitisasi demi tujuan elektoral,” kata Ketua Umum AJI Indonesia, Sasmito.

Saat AJI masih menemui pemberitaan media yang mengamplifikasi disinformasi dan narasi kebencian terhadap pengungsi etnis Rohingya. Hal tersebut dapat mempertebal diskriminasi dan kebencian di masyarakat yang dapat mengarah pada tindak kekerasan, baik secara langsung maupun tidak kepada pengungsi etnis Rohingya.

“Pemberitaan media harus lebih banyak mengedepankan perspektif pemenuhan hak-hak pengungsi, termasuk pengungsi anak-anak dan Perempuan,” ujar Sasmito menambahkan.sinpo

Komentar: