Pengamat Prediksi Pilpres Bisa Jadi Hanya Satu Putaran

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 29 Desember 2023 | 00:08 WIB
Diskusi Pilpres 2024
Diskusi Pilpres 2024

SinPo.id -  Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menyebutkan bahwa debat capres dan cawapres belum mempengaruhi sikap politik pemilih atau publik dalam menentukan pilihan politiknya di Pilpres 2024.

"Apakah debat mempengaruhi opini publik dan menaikan elektabilitas? Secara faktual kita belum menemukan survei terkait itu. Kenapa debat belum mempengaruhi karena memang mereka yang harus dipengaruhi seperti milenial, Gen Z, banyak yang gak peduli, mereka acuh, cuek dan apatis. Karena pilpres 2024 ini didominasi anak-anak muda," kata Ujang dalam Diskusi Publik bertajuk 'Mungkinkah Debat Capres-Cawapres Mempengaruhi Pemilih di Pilpres 2024?' di G Coffee, Cikini Jakarta, Kamis 28 Desember 2023

Dengan demikian, para pemilih di luar generasi milenial dan Z rata-rata sudah mentnukan pilihan dan tidak terpengaruh dengan adanya debat. Bahkan, Dosen Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Jakarta ini memprediksi Pilpres 2024 nanti bakal digelar satu putaran saja yang bisa dimenangkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Ujang beralasan, dukungan dari Presiden Joko Widodo kepada pasangan capres - cawapres 02 tersebut berdampak besar dan berpotensi memenangkan Prabowo - Gibran satu putaran.

"Pilpres Bisa Satu putaran. Apakah Pilpres bisa satu putaran? bisa. Kalau pak Jokowi gaspoll untuk pasangan Prabowo-Gibran itu mungkin satu putaran akan terjadi," jelasnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, perwakilan relawan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, Riyanda Barmawi mengungkapkan bahwa figur capres 02 Prabowo merupakan figur atau tokoh yang punya komitmen dan agenda terhadap kedaulatan politik bangsa. Sebab, menurutnya, isu kedaulatan secara fundamental dan konsisten diutarakan Prabowo dalam beberapa waktu.

"Isu soal kedaulatan pangan, kedaulatan ekonomi, isu soal kedaulatan maritim, semua sektor, isu kedaulatan ini hanya Prabowo yang saya lihat cukup kaffah memahaminya. Artinya bukan gimmick soal kedaulatan. Tapi ada sikap politik untuk menjaga kedaulatan dan teritori bangsa ini," ujar Riyanda Barmawi dalam Diskusi Publik bertajuk 'Mungkinkah Debat Capres-Cawapres Mempengaruhi Pemilih di Pilpres 2024?' di G Coffee, Cikini Jakarta, Kamis 28 Desember 2023

Hal tersebut bisa dilihat dalam masa pengabdian Prabowo di TNI. Hal itu disebut sebagi bentuk kontribusi terhadap bangsa ini.

"Itu salah satu agenda kedaulatan yang beliau jaga," katanya.

Selain itu, saat ini semua anak-anak muda punya mimpi soal regenerasi kepemimpinan yang dipresentasikan Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, Gibran mendapatkan momentum yang baik meskipun ditengah situasi Gibran tidak memilih untuk dilahirkan dari anak Jokowi.

Dia menegaskan, bahwa tidak ada soal politik dinasti dalam proses demokrasi yang dilakukan dengan pemilihan umum.

"Ini kan dipilih, bukan ditunjuk oleh kekuasaan, ini bukan skema raja kemudian menentukan pion-pionnya, tidak. Tapi ada proses regenerasi itu yang dilakukan secara demokratis. Jadi yang perlu dikoreksi dinasti politik dalam demokrasi itu jika dilakukan pemilih tidak ada. Kecuali hari ini presiden menunjuk secara langsung atau  seorang Gibran menjadi Cawapres," ungkapnya.

Sementara itu, Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo - Mahfud MD, Iwan Setiawan mengatakan bahwa debat presiden dan wakil presiden sangat berpengaruh terhadap elektablitas pasangan capres yang didukungnya. Hal ini terlihat dari adanya kenaikan elektablitas dalam survei internal yang dilakukan pasca acara debat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberapa waktu lalu.

Dalam survei internal, Prabowo-Gibran berada di posisi teratas dengan perolehan 41,1%. Posisi kedua diikuti Ganjar dan Mahfud sebesar 37% dan Anies-Muhaimin senilai 21,7%. Ada peningkatan dari Ganjar dibandingkan hasil internal TPN tujuh hari yang lalu yakni kenaikan 2 persen.

"Dari sini kita lihat secara sederhana, debat capres-cawapres cukup mempengaruhi elektabilitas," ujarnya.

Iwan pun menilai sosok Ganjar Pranowo yang paling tepat meneruskan kebijakan dan program-program dari Presiden Joko Widodo. Sebab, menurutnya, Ganjar dan Jokowi sama-sama lahir dari PDIP dan memiliki garis ideologi yang sama.

"Kalau mau melihat Ganjar, lihat Jokowi, penerus Pak Jokowi yang cocok ya hanya Ganjar. Karena Jokowi dan Ganjar lahir dari partai yang sama," jelasnya.

Sementara Prabowo, lanjut Iwan, sangat bertolak belakang dengan karakter Jokowi. Sedangkan Gibran, masih terlalu emosional, belum mampu mengontrol sikap.

"Secara karakter, Jokowi dan Ganjar sangat mirip. Sementara Jokowi versus Prabowo beda 360 derajat," ucapnyasinpo

Komentar: