Houthi Sebut 10 Anggotanya Tewas akibat Serangan AS di Laut Merah

Laporan: Tri Setyo Nugroho
Senin, 01 Januari 2024 | 19:56 WIB
Kelompok Houthi (SinPo.id/ Anadolu)
Kelompok Houthi (SinPo.id/ Anadolu)

SinPo.id - Kelompok pemberontak Houthi Yaman menyebut 10 anggotanya tewas dalam serangan Amerika Serikat (AS) di Laut Merah.

Juru bicara pemberontak Yahya Saree mengatakan tiga kapal Houthi diserang oleh pasukan AS di Laut Merah.

“Serangan itu terjadi ketika pasukan angkatan laut Houthi menjalankan tugas rutin mereka untuk membangun keamanan, stabilitas, dan melindungi navigasi maritim,” kata Yahya dikutip dari laman Anadolu, Senin, 1 Januari 2024. 

Yahya menganggap AS bertanggung jawab dan akan mendapatkan konsekuensi dan dampak dari kejahatan ini.

“Tindakan militer AS di Laut Merah untuk melindungi kapal-kapal Israel tidak akan menghalangi Yaman memenuhi kewajiban agama, moral, dan kemanusiaannya dalam mendukung orang tertindas di Palestina dan Gaza,” kata dia.

Komando Pusat AS (CENTCOM) pada Minggu pagi mengatakan, helikopternya menanggapi panggilan darurat dari kapal Maersk di Laut Merah dan terlibat baku tembak dengan kapal Houthi.

Helikopter Angkatan Laut AS membalas tembakan untuk membela diri, menenggelamkan tiga dari empat kapal kecil, dan membunuh awak kapal. Kapal keempat melarikan diri dari daerah tersebut.

Kelompok pemberontak Houthi di Yaman yang didukung Iran telah secara signifikan meningkatkan keterlibatan mereka dalam konflik saat ini di Jalur Gaza dengan menargetkan apa yang mereka sebut sebagai kapal-kapal yang menuju Israel di Laut Merah. Serangan tersebut bertujuan untuk mendukung warga Palestina di bawah “agresi dan pengepungan” Israel di Gaza.

Laut Merah adalah salah satu jalur laut yang paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan pada 18 Desember, pembentukan misi multinasional – Operation Prosperity Guardian – untuk melawan serangan Houthi terhadap kapal komersial di Laut Merah.sinpo

Komentar: