Kapal Tanker China di Laut Merah Disebut Terkena Rudal Houthi

Oleh: VOA Indonesia
Senin, 25 Maret 2024 | 07:42 WIB
Iluatrasi kapal tangker (Sinpo.id/Pixabay.com)
Iluatrasi kapal tangker (Sinpo.id/Pixabay.com)

SinPo.id - Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan sebuah kapal tanker minyak China menjadi target serangan rudal balistik di perairan Yaman pada Sabtu, 23 Maret 2024. Serangan tersebut dilakukan oleh kelompok pemberontak Houthi, yang terus meningkatkan serangannya terhadap kapal-kapal yang melintasi Laut Merah.

Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam sebuah pernyataan di platform media sosial X pada Minggu pagi, 24 Maret, mengatakan kapal Huang Pu yang berbendera Panama, dimiliki dan dioperasikan oleh China, mengeluarkan panggilan darurat. Namun kapal itu tidak meminta pertolongan.

“Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, dan kapal kembali melanjutkan perjalanannya,” kata pernyataan itu.

Pemberontak yang didukung Iran, yang menguasai sebagian besar pantai Laut Merah Yaman, melancarkan puluhan serangan rudal dan drone terhadap sejumlah kapal selama empat bulan terakhir. Mereka menyebut tindakan itu sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.

CENTCOM dan Operasi Perdagangan Laut Inggris (UKMTO) Angkatan Laut Inggris mengatakan kapal tersebut terbakar, tetapi api dapat dipadamkan dalam waktu 30 menit.

Situs pelacakan Marinetraffic kemudian mengindikasikan kapal itu terpantau meninggalkan Laut Merah bertolak ke Teluk Aden menuju pelabuhan berikutnya. Lembaga keamanan maritim Ambrey mengatakan tujuan berikutnya adalah New Mangalore di India.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang menurut UKMTO terjadi di 23 mil laut sebelah barat Pelabuhan Mokha di Yaman.

CENTCOM mengatakan pemberontak Houthi telah meluncurkan empat rudal balistik anti-kapal di Laut Merah dekat Huang Pu sebelum rudal kelima menghantam kapal tersebut.

“Houthi menyerang MV Huang meski sebelumnya menyatakan mereka tidak akan menyerang kapal China,” katanya.

Kelompok Houthi bertekad menargetkan kapal-kapal Israel, Inggris dan AS, serta kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel, sehingga mengganggu lalu lintas di sepanjang jalur perdagangan penting tersebut. sinpo

Komentar: