DPR soal KLB Polio di Beberapa Daerah: Ini Persoalan Penting yang Harus Diperhatikan

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 19 Januari 2024 | 15:19 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher. (SinPo.id/Parlementaria)
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher. (SinPo.id/Parlementaria)

SinPo.id - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, mengatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di beberapa daerah, merupakan tantangan dan persoalan penting terkait sistem kesehatan Indonesia yang harus diperhatikan oleh pemerintah.

"Jangan karena sudah memegang sertifikat bebas polio sejak 2014, kita menjadi terlena dan tidak mawas diri. Salah satu indikatornya adalah penurunan cakupan imunisasi balita,” kata Netty, melalui keterangan persnya, Jumat 19 Februari 2024.

Pasalnya, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), terjadi penurunan cakupan vaksin polio, baik OPV maupun IPV sejak 2 tahun terakhir. Bahkan beberapa daerah cakupan vaksinasinya kurang dari 50 persen sejak tahun 2020, imbas dari pandemi Covid-19 yang membuat kegiatan imunisasi untuk anak dan balita menjadi terganggu.

"Apalagi kegiatan Posyandu sempat terhenti. Seharusnya pemerintah menyiapkan langkah antisipasi guna mencegah terjadinya penurunan cakupan imunisasi," tegasnya.

Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah untuk menerapkan vaksinasi polio sesuai dengan pedoman WHO, yakni cakupannya harus di atas 95 persen. Kemudian, Netty juga mendorong pemerintah mencegah disinformasi soal vaksinasi polio dengan menggandeng berbagai pihak.

“Jangan sampai masyarakat resisten terhadap vaksinasi akibat disinformasi. Libatkan berbagai stakeholder untuk mencegah menyebarnya hoaks. Masyarakat harus dicerdaskan bahwa vaksinasi pada saat ini adalah upaya pencegahan penyakit yang telah teruji secara klinis dan ilmiah,” tandasnya.sinpo

Komentar: