Ada Dugaan Rencana Perusakan Surat Suara Jika Tercoblos Prabowo-Gibran, Nasdem, Gerindra dan PKS

Laporan: Bayu Primanda
Minggu, 28 Januari 2024 | 16:03 WIB
Wakil Ketua TKN, Habiburokhman (Sinpo.id)
Wakil Ketua TKN, Habiburokhman (Sinpo.id)

SinPo.id -  Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman membeberkan adanya upaya perusakan surat suara oleh anggota KPPS, jika ditemukan sudah tercoblos partai NasDem, Gerindra, dan PKS.

Awalnya, Habiburokhman menjelaskan bahwa dugaan upaya perusakan surat suara itu berdasarkan instruksi dari petinggi Parpol kepada penyelenggara pemilu di Jawa Tengah. 

"Kami mendapat informasi bahwa sekitar minggu ketiga Januari 2024 ada petinggi parpol yang mengumpulkan penyelenggara Pemilu di sebuah Hotel," kata Habiburokhman di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Kebayoran, Jakarta Selatan, Minggu, 28 Januari 2024.

Dijelaskan dalam pertemuan tersebut ada pembahasan soal kondisi lapangan, dimana Pilpres maupun Pileg tidak menguntungkan koalisi partai tersebut, dan tertinggal dari suara Prabowo-Gibran.

Atas dasar kondisi yang mendesak tersebut, kata Habiburokhman, para petinggi parpol ini menginstruksikan para anggota KPPS untuk merusak surat suara jika yang tercoblos bukan menguntungkan mereka. 

"Mereka akan melakukan kecurangan dengan cara merusak surat suara pemilih Prabowo-Gibran. DPR RI (jika tercoblos) Nasdem, Gerindra dan PKS," tuturnya.

Adapun modus yang digunakan yakni dengan menempelkan paku pada meja KPPS, kemudian saat kertas surat suara dibuka tidak langsung ditunjukkan ke publik, namun ditahan beberapa detik untuk kemudian dilubangi paku tersebut, sehingga surat suara yang tercoblos Prabowo-Gibran atau partai NasDem, Gerindra, dan PKS jadi tidak sah.

"Cara merusak surat suara tersebut adalah dengan menggunakan paku yang dipasang di meja KPPS," tutur Habiburokhman.

Dikatakan Habiburokhman, temuan tersebut akan ditelusuri lebih jauh untuk kemudian dilaporkan ke Bawaslu. 

"Saat ini kami terus mengumpulkan informasi dan bukti-bukti terkait kasus ini, kami meminta kepada Bawaslu untuk bersikap proaktif dalam kasus ini," tukas dia.sinpo

Komentar: