Koran sin po 19 februrai 1927

Psychology dari Inggris.

Laporan: Sinpo
Senin, 19 Februari 2024 | 08:04 WIB
Koran Sin Po, 19 Februrai 1927 (Monash University/SinPo.id)
Koran Sin Po, 19 Februrai 1927 (Monash University/SinPo.id)

Dl bawah Ini kita moeat bebrapa stjapan atawa petikan dari bebrapa soepaja dan moeat beberapa oetjapan atawa petikan dari beberapa koran inggris dan beberapa kontjonyja di Tiongkok, dan ini “ aporismen” oenjuk” lebih njata dari peroendingan pandjang lebar, bahoea boekan sadja pengaroe,tapi poen otak Inggris soeda moelain linjap dari Tiongkok.

„The North China Standard’’ (Peking) antara laen-laen toelis bahoea orang Tionghoa tida boleh langgar atoeran dan djangan tjampoer lagi Sovjet-Rusland (ha, ha, ha!) jang tida inget Allah, jang tida bajar oetang (precis seperti kon*jo Frankryk, boekan?!) dan sasoedanja kenjang djilat Japan la bilang orang Tionghoa moesti pegang diandjl, dan enz. enz.

„Obey the law and keep your word.Keep to the treaties and agreements you have made.............”Orang Tionghoa memang pegang „djandjlM tapi setjara English, jang sampe sekarang „loepa” bajar poelang Welhalwel, maskipoen itoe menoeroet ”treaty’ soeda lama moesti dibajar poelang. .....

Lebih djaoe la kata „China need to be ruled by sense, not her senses”. Atawa disalin setjara loeas: „TJongkoek moesti goenaken otaknja dan djangan tangannja”. ”Sobat” Inggris, Peking betoel betoel toeroet itoe ”nasehat,,dan tida goenaken tangannja, tapi . . . kakinja, boeat tendang si Inggris Aglen sampe terpelanting „The China Press” (Shanghai) dari 26 Januari 1927 goenaken oetjapan „the innocent foreigner,,(„orang asing jang  tida berdosa sama sekali')

Memang begitoe wet doenia, saorang jang paling^tlda „merasa” salah sering jang paling besar dosanja. Pepata Melajoe ada kata: ”Kaloe semoea maling mengakoe, pendjara soe[1]da lama penoe’’. „North China Dally Mail”. (Tientsin) makl Eugene Chen, .jang la namaken ”the cockahoop West Indian Chinaman who calls himself a Foreign Minister*^.

Pada itoe „cockahoop Chinaman1, Great Britain poenja Minister berdjoem apa paling Tiongkok. doeloe, koetika sampe di ”The Peking and Tientsin Times” namaken Jtoe pengambilan poelang con[1]cessie Inggris di Hankow „lawlessness".

Slapa poenja „lawn jang dilanggar ?! Dl Tiongkok moesti berlakoe „law" Tionghoa dan artikel pertama boenjinja: Ambil kombali milik Tionghoa sabegl[1]toe lekas orang Tionghoa merasa perloe.Inggris poenja „law” boleh bawa poelang sadja ka Iapoenja heimat sendlrk „The China Press,,dari 26 januari, 1927 berlaga poedjl-poedjl Eugene Chen, dan bllang biarpoen^moesti dlakoe di sabelah sini dari Suez tida ada jang begitoe pande maenin bahasa Inggris seperti Chen, ia poenja omong toch tida bergoena.

„Mr. Eugene Chen, we readily admit, is one oi the mo^t consummate mani[1]pulators of the Eaglish language this side of Suez, but no amount of word[1]painting can alter the fact that he Is definitely ranging himself against the: Governments and peoples of countiJeS which have certain treaty rights and which rights are valid In international law (tapi TIDA dalem English sendiri poenja praktyken !) until they shall have been revised by the mutual consent of both parties.”

Memangnja djoega bangsa Tionghoa soeda mengarti sendiri ”word-painting,’tida bergoena; soeara meriam Tionghoa nanti kasi taoe pada doenia kapan „djemnja” sampe boeat orang Tionghoa ambil kombali Iaorang poenja hak[1]hak dalem negrl sendiri.sinpo

Komentar: