Keterampilan AI Dapat Tingkatkan Gaji Pekerja hingga 36% Lebih

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 08 Maret 2024 | 08:11 WIB
Ilustrasi artificial intelligence. (Foto/Freepik)
Ilustrasi artificial intelligence. (Foto/Freepik)

SinPo.id -  Amazon Web Services (AWS), bagian dari Amazon.com, baru-baru ini merilis penelitian baru yang menunjukkan pekerja di Indonesia yang memiliki keterampilan artificial intelligence (AI) diprediksi bakal menerima kenaikan gaji hingga lebih dari 36%.

Sementara pekerja di bidang teknologi informasi bakal mengalami kenaikan gaji (53%), serta riset dan pengembangan (49%), akan mendapatkan kenaikan gaji tertinggi.

Untuk lebih memahami tren penggunaan AI yang muncul dan kebutuhan pelatihan di tempat kerja di kawasan Asia Pasifik, AWS bekerja sama dengan Access Partnership untuk melakukan studi regional yang berjudul “Mengakselerasi Keterampilan AI: Menyiapkan Tenaga Kerja Asia-Pasifik untuk Pekerjaan di Masa Depan.” Di Indonesia sendiri, studi ini melibatkan lebih dari 1.600 pekerja dan 500 perusahaan yang disurvei.

Selain kenaikan gaji yang signifikan, 98% pekerja di Indonesia mengharapkan bahwa keterampilan AI akan membawa dampak positif terhadap karier pekerja, termasuk peningkatan efisiensi kerja dan minat untuk berkembang secara intelektual.

Kemudian tidak kurang dari 96% pekerja di Indonesia menunjukkan minat untuk mengembangkan keterampilan AI guna mempercepat karier, dan menariknya minat ini melintasi berbagai generasi. Yakni sebanyak 97% dari Generasi Z, 98% dari Millennial, dan 93% dari Generasi X ingin untuk terampil di bidang AI, sementara 75% dari para baby boomers, yakni kelompok demografi yang identik dengan usia pensiun, mengatakan bahwa mereka akan mendaftar untuk kursus peningkatan keterampilan AI jika ditawarkan.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa imbal hasil produktivitas dari tenaga kerja yang memiliki keterampilan AI bisa sangat besar bagi Indonesia. 

Para pengusaha yang disurvei mengharapkan produktivitas organisasi mereka meningkat hingga 57% karena teknologi AI mendorong inovasi dan kreativitas (78%), mengotomatiskan tugas-tugas yang repetitif (77%), dan meningkatkan alur kerja dan hasil (74%). Pekerja meyakini bahwa AI dapat meningkatkan efisiensi mereka hingga 58%.

Selain itu penelitian ini juga menyoroti soal kebutuhan porsi kerja sama yang lebih besar antara pemerintah, industri, dan tenaga pendidik untuk membantu pengusaha di seluruh Indonesia mampu menerapkan program pelatihan AI dan membimbing pekerja dalam mencocokkan keterampilan AI yang mereka miliki, dengan posisi yang tepat untuk memaksimalkan kemampuan barunya.

“Laporan ini sekaligus mengafirmasi kekuatan AI sebagai pendorong transformasi bisnis. Saat bisnis terus memanfaatkan kekuatan AI untuk merevolusi tempat kerja dan teknologi semakin terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari kita, pemerintah memiliki kesempatan untuk mengarahkan kemajuan melalui kebijakan yang cerdas dan progresif yang berdampak positif pada peran yang akan dimainkan AI dalam membentuk masa depan bersama kita,” ujar Jeff Paine, managing director, Asia Internet Coalition.
 sinpo

Komentar: