Ramai 'Nonis' Berburu Takjil, Habiburokhman: Itu Wujud Keakraban Antar Agama

Laporan: Firdausi
Rabu, 27 Maret 2024 | 12:50 WIB
Ilustrasi berburu takjil. (SinPo.id/Antara)
Ilustrasi berburu takjil. (SinPo.id/Antara)

SinPo.id - Fenomena perburuan takjil lintas agama atau non Islam (nonis) ramai diperbincangkan selama Ramadan 2024. Kelompok masyarakat non Muslim ikut semangat membeli takjil meski tidak berpuasa.

Bahkan, mereka tiba lebih awal daripada yang berpuasa. Dan biasanya mereka juga memborong dagangan atau takjil tersebut.

Menanggapi hal itu, Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Habiburokhman menilai, fenomena banyaknya nonmuslim memborong takjil selama Ramadan merupakan wujud keakraban antar masyarakat muslim dan nonmuslim.

"Soal banyaknya video parodi teman-teman nonmuslim memborong takjil. Menurut saya. Ini justru wujud keakraban antar masyarakat muslim dan nonmuslim," kata Habiburokhman saat dihubungi SinPo.id pada Rabu, 27 Maret 2024.

Dia menyebut, fenomena nonmuslim memburu takjil itu sebenarnya bukan hal yang baru.

Semasa dirinya tinggal di Harapan Indah, Kota Bekasi, Habiburokhman mengaku sudah banyak fenomena nonmuslim memburu takjil ketika Ramadan tiba.

"Saya dulu tinggal di dikawasan yang banyak nonmuslim di Harapan Indah Kota Bekasi. Kurang lebih fenomena begitu juga. Seruh," ujarnya.

"Penjualnya nonmuslim takjil itu. Pembelinya juga sebagian besar non muslim. Tapi emang  terjadi di bulan suci ramadan takjil itu," tuturnya lagi.

Wakatum Partai Gerindra ini lantas mengajak masyarakat Indonesia agar fenomena nonmuslim memburu takji tetap dirawat, sembari memetik pesan moral dari fenomena langka tersebut.

"Nah itulah wujud keakraban yang harus kita jaga. Jadi kita bercanda parade tersebut sembari kita menunjukkan keakraban. Pesan-pesan moralnya, inilah wujud keakraban di Indonesia," ungkapnya.sinpo

Komentar: