Surya Paloh Usai Putusan MK: Saatnya Tutup Buku Lama, Buka Buku Baru

Laporan: Juven Martua Sitompul
Senin, 22 April 2024 | 21:20 WIB
Surya paloh dan Prabowo Subianto bertemu di NasDem Tower (SinPo.id/ashar)
Surya paloh dan Prabowo Subianto bertemu di NasDem Tower (SinPo.id/ashar)

SinPo.id - Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh memberikan sinyal bakal merapat ke kubu pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Kemungkinan merapat itu terkuak usai Surya Paloh menyampaikan perumpamaan saatnya untuk menutup buku lama dan membuka buku baru.

Menurut dia, pihak yang langsung menggelar jumpa pers tak lama setelah majelis hakim Mahkamah Konstitusi (MK) membacakan putusannya untuk perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024, lalu bergabung dengan koalisi yang menang Pilpres 2024, merupakan keputusan terbaik untuk menjaga kepentingan bangsa dan stabilitas nasional.

"Apa yang sebenarnya lebih baik bagi NasDem dengan spirit dan semangat yang saya utarakan tadi itu," kata Surya saat jumpa pers di NasDem Tower, Jakarta, Senin, 22 April 2024.

Surya Paloh juga menyampaikan NasDem berpandangan putusan MK terhadap gugatan PHPU Pilpres 2024 itu final dan mengikat. Oleh karena itu, seluruh elite politik negeri seharusnya menghormati dan menghargai putusan tersebut.

“Maka wajar kita semuanya seharusnya ibarat menutup buku lama dan membuka buku baru. Itu harapan saya. Indonesia membutuhkan spirit, semangat ini. Kita boleh bertikai satu sama lain di dalam kompetisi, tetapi ketika kompetisi selesai, kita harus menghargai. Yang kalah menghargai yang menang, yang menang apalagi. Inilah kekuatan kita seharusnya," ujarnya.

Menurutnya, kekuatan semacam itu yang dapat menjaga stabilitas dan kepentingan nasional. Terutama, dari ancaman situasi geopolitik dunia yang tak menentu.

"Kita sekarang ini menghadapi suatu situasi yang memerlukan upaya untuk menjaga stabilitas nasional," kata dia.

Surya Paloh lanjut menyinggung ketegangan yang terjadi antara Israel-Iran, konflik di belahan Eropa, kemudian situasi geopolitik di Tiongkok dan Amerika Serikat.

"Itu membawa langsung atau tidak langsung impact-nya tersendiri kepada national interest kita, dan harus bisa kita pahami posisi kita hari ini harus bisa menjaga kewaspadaan yang cukup tinggi untuk menjaga national interest kita," ujar Surya.

Dia pun berpendapat modal utama untuk menjaga kepentingan bangsa dan negara ialah stabilitas nasional. "Kalau ini tidak mampu kita jaga, saya pikir ini ancaman kita sebagai bangsa," kata Surya.

Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak seluruh permohonan yang diajukan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. MK menyatakan permohonan Anies-Muhaimin tidak beralasan menurut hukum untuk seluruhnya.

MK juga menolak seluruh permohonan yang diajukan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md dalam perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024.sinpo

Komentar: