Presiden Putin Protes G20 Soal Vaksin, Kecewa Sputnik V Tak Juga Diakui Dunia

Laporan: Samsudin
Minggu, 31 Oktober 2021 | 17:28 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin/REUTERS
Presiden Rusia, Vladimir Putin/REUTERS

SinPo.id - Presiden Rusia, Vladimir Putin melampiaskan kekesalanya kepada para pemimpin dunia di KTT G20, yang berlangsung di Roma, Italia, terkait vaksin Covid-19. Putin mengeluhkan pengakuan internasional akan Vaksin Sputnik V yang menurutnya terbukti ampuh.

Dalam referensi yang jelas tentang kegagalan Sputnik V Rusia untuk memenangkan persetujuan peraturan asing,

Presiden Vladimir Putin mendesak negara G20 untuk mempercepat langkah saling mengakui vaksin virus corona atau Covid-19 satu sama lain. "Saya ingin meminta perhatian anda pada fakta bahwa terlepas dari keputusan G-20, akses ke vaksin dan sumber daya vital lainnya masih belum tersedia untuk semua negara yang membutuhkan," kata Putin, saat berbicara pada KTT G-20 melalui video conference, dilansir dari Aljazeera, Minggu (31/10).

“Ini terjadi terutama karena persaingan yang tidak jujur, proteksionisme dan karena beberapa negara, terutama negara-negara G20, tidak siap untuk saling mengakui vaksin dan sertifikat vaksinasi,” tambahnya.

Pada awal bulan ini, Afrika Selatan menolak untuk menggunakan Vaksin Sputnik V dari Rusia meskipun negara itu sangat membutuhkan vaksin. Afsel mengklaim vaksin itu dapat meningkatkan risiko tertular infeksi HIV terhadap laki-laki.

Sputnik V juga sejauh ini belum mendapatkan izin edar berdasarkan peraturan di Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Putin dikatakan tidak bisa hadir ke Italia karena adanya pengetatan pembatasan di negara tersebut. Di Rusia, meskipun tersedia Vaksin Sputnik, nyatanya kasus baru terus saja ada dan cenderung meningkat.

Karena Corona tak kunjung mereda, Putin mewacanakan agar warga yang ingin liburan harus membayar. Hal ini dilakukan untuk menekan penyebaran Covid.

Pihak berwenang Rusia mengatakan jumlah infeksi harian di negara meningkat menjadi 40.251. Jumlah ini menjadi rekor sejak awal pandemi di negara itu.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Rusia akan merekomendasikan penggunaan vaksin Sputnik Light sebagai booster bagi mereka yang sudah melakukan suntikan vaksin sebelumnya, menurut kantor berita Rusia mengutip pernyataan menteri kesehatan tersebut.

"Seiring dengan kemajuan varian Delta, pasti akan ada perubahan yang dibuat hari ini. Vaksin Sputnik Light pasti akan direkomendasikan untuk digunakan nantinya seiring keampuhannya sebagai booster,” kata Menteri Kesehatan Mikhail Murashko seperti dikutip kantor berita TASS.

“Kami melihat bahwa kualitas kekebalan yang lebih tinggi terbentuk setelah vaksinasi tahap dua, dan ini sangat penting untuk menjaga kesehatan,” kata kantor berita Interfax mengutip Murashko.sinpo

Komentar: