Teror Di rumah Keluarga Pegiat HAM Veronica Koman Sudah Dua Kali Terjadi?

Laporan: Samsudin
Senin, 08 November 2021 | 13:28 WIB
Ancaman yang ditemukan di lokasi teror rumah Veronica Koman/Net
Ancaman yang ditemukan di lokasi teror rumah Veronica Koman/Net

SinPo.id - Polisi masih terus menyelidiki insiden ledakan yang terjadi di rumah orangtua aktivis HAM Veronica Koman yang berada di RT 006 RW 003, Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Minggu (7/11) siang.

Guna mengetahui kasus itu lebih lanjut, Polres Jakarta Barat pun sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Kita sudah melakukan olah TKP dan sudah berkoordinasi dengan Laboratorium Forensik untuk mengetahui benda apa yang meledak," ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono kepada awak media sebelumnya.

Teror Kedua

Sementara itu, ledakan yang terjadi pada Minggu 7 November di rumah keluarga pegiat HAM Veronica Koman menurut Amnesty Internatioanl Indonesia adalah yang kedua kalinya terjadi.

“Teror pertama terjadi pada pagi hari tanggal 24 Oktober 2021 di kediaman keluarga Veronica Koman. Teror kedua terjadi pada pagi dan malam hari tanggal 7 November,” cuit Amnesty melalui akun Twitternya, @amnestyindo, dikutip SinPo.id, Senin, (8/11).

“Pada teror kedua, pelaku diduga menuju TKP menggunakan ojek online dan meletakkan paket diduga berisi bom. Di tempat kejadian, ditemukan secarik kertas bertuliskan ancaman dari Laskar Militan Pembela Tanah Air. Hari itu, serangan terjadi sebanyak dua kali,” sambungnya.

Amnesty menduga, serangan ini diduga kuat merupakan serangan terhadap aktivitas Veronica Koman yang selama ini mendukung perlindungan hak asasi manusia dan melaporkan situasi hak asasi manusia di Papua.

“Paket diduga bom tersebut diletakkan oleh tersangka di depan pintu gerbang rumah keluarga Veronica Koman. Pada serangan kedua, anggota keluarga Veronica membawa paket ke dalam rumah tapi tidak membukanya sampai malam,” tegasnya.

Amnesty mengapresiasi penanganan dari Polres Jakarta Barat yang bergerak cepat menangani kasus tersebut. “Kami mendesak pemerintah dan aparat kepolisian @DivHumas_Polri untuk menemukan pelaku dan membawanya ke pengadilan,” imbuhnya.

Seperti diketahui, selain serpihan ledakan dan juga percikan cat warna merah, polisi juga turut mengamankan secari kertas berisi pesan bernada ancaman.

Isinya: "If the police and aparat dalam maupun luar negeri tidak bisa menangkap 'Veronica Kuman@hero, pecundang, dan pengecut, kami terpanggil bumi hanguskan dimanapun anda bersemnunyi maupun gerombolan pelindungmu".sinpo

Komentar: