Survei KedaiKopi: Mayoritas Publik Tidak Percaya Buzzer Politik

Laporan: Khaerul Anam
Minggu, 19 Desember 2021 | 18:02 WIB
Ilustrasi. Masyarakat tidak ingin ada buzzeRp/net
Ilustrasi. Masyarakat tidak ingin ada buzzeRp/net

SinPo.id - Hasil survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) menunjukkan bahwa buzzer politik yang selama beberapa tahun ini kian menjamur menjadi perhatian tersendiri dari responden.

Sebagian besar responden menyatakan ketidak percayaannya pada buzzer, yaitu sebanyak 76.6 persen, jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah mereka yang masih percaya yaitu sekitar 23.4 persen.

“Mayoritas pemilih tidak percaya dengan buzzer, sehingga calon pemimpin selanjutnya seharusnya tidak memberikan lagi ruang kepada buzzer dan harus memiliki komitmen yang lebih besar untuk merawat demokrasi,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo, Minggu (19/12).

Survei dilakukan KedaiKOPI terhadap 1200 orang di 32 provinsi Indonesia, dilakukan antara 16 s.d 06 November 2021 dilakukan di 34 provinsi di Indonesia, dengan menggunakan metode face to face interview atau home visit. Margin error survei ini sekitar 2,83 persen.

Hasil dari survei ini juga menggambarkan nama-nama tokoh Parpol maupun non-Parpol yang diminati masyarakat untuk menjadi calon presiden maupun calon wakil presiden.

Menurut hasil survei, nama dari tokoh non- partai politik yang paling dipilih oleh masyarakat untuk menjadi Capres adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang solid menempati posisi puncak elektabilitas dengan perolehan 33.5%, diikuti oleh Ridwan Kamil (23.3%), dan mantan menteri KKP, Susi Pudjiastuti, sebanyak 11, 8%.

Sedangkan nama capres yang berasal dari tokoh Parpol yang memiliki elektabilitas tertinggi adalah Prabowo Subianto (55.4%), AHY di posisi kedua dengan angka 16.0 %.

Sementara cluster Kepala Daerah hasil survei menunjukan bahwa Anies Baswedan menjadi pemilik elektabilitas calon presiden tertinggi dengan angka 37.4% yang disusul Ganjar Pranowo (34.5%), dan Ridwan Kamil (13.8%).sinpo

Komentar: