Pemberantasan Korupsi Dicap Buruk, Jubir: Kritik Masyarakat Penyemangat Buat KPK

Laporan: Khaerul Anam
Rabu, 29 Desember 2021 | 12:09 WIB
Juru Bicara KPK, Ali Fikri/ist
Juru Bicara KPK, Ali Fikri/ist

SinPo.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut kritikan dari masyarakat akan dijadikan bahan penyemangat dan evaluasi untuk KPK supaya dapat bekerja lebih baik lagi dalam memberantas korupsi.

Hal itu disampaikan Pelaksana tugas Juru bicara Bidang Penindakan KPK Ali Fikri, merespon evaluasi kinerja KPK yang dilakukan beberapa lembaga survei.

"Apapun hasil dari survei mengenai KPK, sekali lagi, ini menjadi bahan penyemangat bagi kami untuk terus bekerja lebih baik sekalipun tentu kerja-kerja KPK itu bukan berdasarkan hasil hasil survei yang dimaksud," kata Ali Fikri, di Jakarta, Selasa (29/12).

Menurut Ali, sejauh pandangan masyarakat menilai pemberantasan korupsi hanya sebatas penindakan saja, hal itu kurang tepat, apalagi KPK disebut gagal jika tidak melakukan tangkap tangan. Padahal, lanjut Ali, tangkap tangan adalah bagian terkecil dari pemberantasan korupsi.

"Kalau kemudian kacamata kita melihat bahwa KPK hanya melakukan penindakan saja maka saya kira tidak tepat, karena sesungguhnya itu tadi, pemberantasan korupsi adalah sebuah rangkaian upaya," ucapnya.

"Ada pencegahan, ada monitoring sampai kemudian ada koordinasi, supervisi kemudian sampai penyidikan, penyelidikan, eksekusi dan eksekusi putusan pengadilan. Itulah yang disebut pemberantasan korupsi," lanjut Ali.

Lebih lanjut Ali menyampaikan, KPK bekerja bukan hanya fokus pada penindakan saja, di dalam upaya pemberantasan korupsi, KPK juga mempunyai strategi, seperti pendidikan anti korupsi dan pencegahan. Menurutnya tindakan itulah yang dilakukan sebagai formula saat ini.

"Jadi tidak hanya penindakan saja tapi ada kelembagaan ada kemudian koordinasi supervisi termasuk hasil-hasil kerja - kerja yang lain, monitoring kajian dan selengkapnya akan kami sampaikan secara utuh," pungkasnya.

Sebelumnya, Masyarakat menilai pemberantasan korupsi di Indonesia saat ini mengalami penurunan atau memburuk, hal itu terlihat dari hasil survei lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada survei Desember 2021.

Dalam survei wawancara yang dilakukan 8 s.d 16 Desember ini, ada sekitar 41,1 persen masyarakat menilai korupsi pada umumnya sekarang ini semakin banyak dibanding tahun lalu, sedangkan yang menilai semakin sedikit hanya sekitar 22,1 persen.

"Sebanyak 31,1 persen yang menilai sama saja dan yang menjawab tidak tahu/tidak jawab ada sekitar 5,7persen," ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam keterangannya.sinpo

Komentar: