Zelensky: Rusia Menghadapi Jalan Buntu Di Ukraina

Laporan: Samsudin
Senin, 16 Mei 2022 | 10:00 WIB
Puing-puing bangunan bekas serangan Rusia di Ukraina/reuters
Puing-puing bangunan bekas serangan Rusia di Ukraina/reuters

SinPo.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pasukan Rusia berada "di jalan buntu" dalam konflik dengan Ukraina.

Dalam pidato malamnya, ia mengatakan pasukan Ukraina menahan serangan Rusia di timur. Zelensky mengatakan bahwa akan ada waktunya ketika rakyat Ukraina sepenuhnya memaksa" Rusia untuk "menerima kenyataan."

Baru-baru ini, pasukan Ukraina membuat kemajuan pesat untuk mengusir militer Rusia dari Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.

Zelensky mengecam serangan Rusia di beberapa kota Ukraina pada hari Minggu, dengan mengatakan kebrutalan "yang dialami Ukraina setiap hari, hanya akan mengarah pada fakta bahwa tentara Rusia yang masih hidup akan membawa kejahatan ini kembali ke Rusia".

Dia menyebutkan serangan rudal di Lviv dan penembakan di Hulyaipole, Severodonetsk, Lysychansk, serta kota-kota dan komunitas di wilayah Donetsk.

“Mereka akan membawanya kembali karena mereka akan mundur. Beginilah semua aktivitas demam militer Rusia yang kita lihat sekarang akan berakhir,” katanya.

Terpisah, Institute for the Study of War menyebutkan, tentara Rusia kemungkinan kehabisan rencana cadangan tempur menghadapi Ukraina sehingga memaksa Moskow untuk membawa tentara dari elemen yang berbeda, termasuk milisi proksi perusahaan militer swasta.

Dalam penilaian kampanye terbarunya, lembaga tersebut mengatakan bahwa tentara Ukraina memiliki sekitar 2.500 tentara cadangan Rusia yang berlatih di wilayah Belgorod, Voronezh, dan Rostov Rusia untuk memperkuat operasi Moskow di Ukraina.

Ia menambahkan jumlah ini tidak cukup untuk mengisi kembali unit Rusia yang dilaporkan kehilangan hingga 20 persen staf di beberapa daerah.

Institut tersebut mengatakan intelijen Ukraina melaporkan bahwa pasukan Rusia sedang melakukan mobilisasi rahasia dan menciptakan unit baru dengan personel yang kemungkinan tidak memiliki pelatihan yang cukup untuk menjadi efektif dan sedikit motivasi untuk berperang.

“Pasukan Rusia juga mengerahkan wajib militer baru dari pemukiman pendudukan di Donetsk dan Luhansk oblast untuk mempertahankan serangan di sekitar Kota Kharkiv, kemungkinan karena kurangnya cadangan Rusia,” katanya.sinpo

Komentar: