PMK Tersebar Di 16 Provinsi Indonesia, Mentan: Tidak Boleh Panik Berlebih

Laporan: Khaerul Anam
Senin, 23 Mei 2022 | 18:30 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo/net
Mentan Syahrul Yasin Limpo/net

SinPo.id - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan jangan terlalu khawatir dengan adanya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang meluas di Indonesia.

Menurutnya dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia, hanya terdapat 16 provinsi dan terdapat 82 Kabupaten yang terdapat penyakit PMK.

"Kita tidak boleh panik berlebih, izin saya sampaikan seperti itu tidak berarti kita tidak boleh awas," kata Mentan Syahrul dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI yang dipantau di Jakarta, Senin (23/5)

"Karena memang siaga satu, tapi kita liat dari 34 provinsi hanya 16 provinsi dan ini berkembang seperti itu dan ini hanya 82 kabupaten," tambahnya.

Syahrul juga menyebut penyakit PMK yang menyerang ternak di Indonesia itu di ibaratkan seperti virus Omicron (varian dari Covid-19). Sehingga jangan terlalu panik untuk menghadapinya.

"Kalau kita lihat sekarang ini kalau kita bisa berandai-andai, ini kalau ini covid ini omicron," ujarnya.

Menurutnya, apabila terjadi kepanikan maka akan bertampak pada masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari peternakan.

"Maafkan saya kita harus sampaikan, kita harus PD (percaya diri. red)  sampaikan, kalau tidak nilai dengan kita, ketataniagaan peternakan bisa bersoal.

"Kalau terjadi kepanikan, hargapun, rakyat akan keluar macam-macam," ujarnya.

Untuk mencegah penyebaran penyakit PMK, Syahrul menjelaskan pihaknya sudah menurunkan tim dokter hewan untuk di konsentrasikan di 82 kabupaten terdampak tersebut.

"Jadi dari 16 provinsi dari 13 juta yang sakit cuma 20 ribu, kemudian yang sembuh kelihatan langsung sembuh. Kalau kita liat data dari 20 ribu yang sembuh 6 ribu yang potong paksa 162,  sesuai rekomendasi kelinik, melalui kementerian kesehatan," ujarnya.

Syahrul juga menybut bahwa kematian akibat PMK tidak terlalu banyak jumlahnya dibanding dengan tingkat kesembuhan itu sendiri.

"Jumlah kematian langsung juga tidak terlalu banyak jumlahnya hanya 142 yang mati, itu dari awal rerlambat dilakukan intevensi di 16 daerah yang ada," pungkasnya.sinpo

Komentar: