Tak Informasikan Lintasan Roketnya Jatuh, NASA Sebut China Ceroboh

Laporan: Galuh Ratnatika
Minggu, 31 Juli 2022 | 09:48 WIB
Roket Long March 5 B milik China (SinPo.id/AFP)
Roket Long March 5 B milik China (SinPo.id/AFP)

SinPo.id - Roket Long March 5B milik China dikabarkan jatuh kembali ke bumi di sekitar Samudera Hindia. Namun NASA hingga kini belum mendapatkan informasi terkait lintasan yang pasti jatuhnya roket.

"Beijing belum membagikan informasi lintasan spesifik yang diperlukan untuk mengetahui di mana kemungkinan jatuhnya puing-puing roket," kata Komando Luar Angkasa Amerika Serikat (AS), seperti dilansir dari Reuters, Minggu 31 Juli 2022.

Administator NASA, Bill Nelson, mengatakan bahwa seharusnya informasi dibagikan untuk memprediksi potensi risiko dampak dari jatuhnya puing-puing roket ke bumi.

"Semua persatuan Antariksa harus mengikuti aturan dan prosedur yang baik. Jadi, informasi ini sangat penting sebagai bentuk tanggung jawab China dan untuk memastikan keselamatan orang-orang di bumi," kata Nelson.

Pihaknya juga menegaskan bahwa membiarkan roket yang memiliki bobot 22,5 ton atau sekitar 48.500 lb, jatuh kembali ke bumi tanpa terkendali, adalah tindakan yang ceroboh.

"Badan roket akan hancur saat jatuh melalui atmosfer, tetapi dengan serpihan puing-puing yang cukup besar. Sehingga kemungkinan akan menyebabkan hujan bongkahan roket di area sekitar 2.000 km atau 1.240 mil," terangnya.

Seperti diketahui, Long March 5B diluncurkan pada 24 Juli untuk mengirimkan modul laboratorium ke stasiun ruang angkasa baru China yang sedang dibangun di orbit. Ini merupakan penerbangan ketiga roket sejak peluncuran perdananya pada tahun 2020.sinpo

Komentar: