127 Orang Tewas di Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Siap Turun Tangan

Laporan: Bayu Primanda
Minggu, 02 Oktober 2022 | 11:45 WIB
Anggota Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara/dok: Komnas HAM
Anggota Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara/dok: Komnas HAM

SinPo.id -  Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sedang mempertimbangkan untuk melakukan investigasi dalam tragedi Kanjuruhan.

Pasalnya tragedi yang menewaskan 127 orang itu harus diusut tuntas. Tak hanya soal pelaksanaan pertandingan, aspek pengamanan sampai aspek-aspek teknis lainnya juga harus diusut tuntas.

"Komnas HAM sedang mempertimbangkan untuk mengirim tim investigasi ke sana," kata Anggota Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara dalam keterangannya, Minggu, 2 Oktober 2022.

Beka juga menyampaikan duka yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam kerusuhan usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022 tersebut.

"Saya sebagai salah satu penggila bola ikut berduka atas jatuhnya korban di stadion Kanjuruhan, Malang," tukas Beka.

Ditegaskan, seharusnya ada kekhususan peraturan dalam stadion dan pertandingan sepak bola yang harus dipatuhi bersama untuk meminimalisir risiko yang muncul. Tidak hanya oleh para pemain, official, tetapi juga aparat keamanan.

Sebelumnya, Polda Jawa Timur menyebut sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pascapertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur mengatakan dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota Polri.

"Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri," kata Nico dalam konferensi persnya di Mapolres Malang, Jawa Timur.

Nico menjelaskan sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

Menurutnya, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di sekitar Malang.sinpo

Komentar: