Australia Tak Lagi Akui Yerusalem Barat Sebagai Ibu Kota Israel

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 18 Oktober 2022 | 18:25 WIB
Kota Yerusalem/  iStock
Kota Yerusalem/ iStock

SinPo.id - Menteri Luar Negeri Asutralia, Penny Wong dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa Australia kini tidak akan lagi mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel.

Keputusan tersebut membalikkan pengakuan yang sebelumnya diumumkan oleh mantan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison pada 2018, yang mendapat banyak kritik dari kelompok pro Palestina.

“Hari ini Pemerintah telah menegaskan kembali posisi lama Australia bahwa Yerusalem adalah masalah status yang harus diselesaikan sebagai bagian dari negosiasi damai antara Israel dan rakyat Palestina,” kata Penny Wong, dilansir dari Al Jazeera, Selasa 18 Oktober 2022.

Pihaknya juga menegaskan bahwa kedutaan Australia akan tetap berada di Tel Aviv dan berkomitmen pada solusi dua negara, untuk perdamaian dan keamanan, dalam perbatasan yang diakui secara internasional.

"Kami tidak akan mendukung pendekatan yang merusak prospek ini," tegasnya.

Pasalnya, status Yerusalem merupakan salah satu masalah terbesar dalam upaya mencapai kesepakatan damai antara Israel dan Palestina. Karena Israel menganggap sektor timur yang dicaploknya setelah perang Timur Tengah tahun 1967, sebagai ibu kotanya.

Menanggapi keputusan Australia, Perdana Menteri Israel, Yair Lapid, mengkritiknya dengan tajam, dan menyebutnya sebagai langkah yang tergesa-gesa, serta tidak profesional.

"Yerusalem adalah ibu kota abadi dan bersatu Israel dan tidak ada yang akan mengubah itu," kata Perdana Menteri, melalui keterangan resminya.

Sementara itu, Menteri Urusan Sipil Otoritas Palestina, Hussein al-Sheikh, memuji penegasan Australia yang menyatakan masa depan kedaulatan atas Yerusalem bergantung pada solusi permanen berdasarkan legitimasi internasional.

“Kami menyambut baik keputusan Australia sehubungan dengan Yerusalem dan seruannya untuk solusi dua negara sesuai dengan legitimasi internasional,” kata al-Sheikh, melalui cuitannya di Twitter.

 sinpo

Komentar: