DPR Ajak Peserta Pemilu Bertarung dengan Mengedepankan Moral dan Etika

Laporan: Juven Martua Sitompul
Kamis, 02 November 2023 | 21:59 WIB
Herman Khaeron (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)
Herman Khaeron (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)

SinPo.id - Anggota DPR RI Fraksi Demokrat Herman Khaeron mengajak peserta Pemilu 2024 untuk berkontestasi dengan cara-cara beradab. Perhelatan pesta demokrasi itu harus mengedepankan moral dan etika.

"Semestinya ketika berkontestasi ingin menjadi pimpinan maka kita juga harus mengedepankan sisi moral, sisi etika yang tentu cara-cara berkontestasi," kata Herman dalam diskusi Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) bekerja sama dengan Biro Pemberitaan DPR RI bertajuk 'Bersama Mencegah Hoaks dan Kampanye Hitam Jelang Pilpres 2024' di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 2 November 2023.

Herman berharap cara-cara yang digunakan kubu peserta Pemilu 2024 dilakukan dengan cara-cara terhormat. Dia bahkan mendorong kepolisian tak segan menindaklanjuti pihak-pihak yang berupaya memecah belah bangsa dengan berita hoaks dan kampanye hitam.

"Kalau keburukan itu diciptakan ini semestinya ada penegakan hukum yang betul-betul memenuhi rasa keadilan semua pihak," katanya.

Ketua BPOKK Demokrat ini berkeyakinan gerakan kampan hitam hanya bisa dicegah dengan penegakan hukum yang tegas. Hukuman tegas kepada pihak-pihak yang menyebarkan hoaks dan memecah belah masyarakat diyakini bisa membuat jera orang lain untuk berbuat hal yang sama.

"Karena akan ada efek jera kalau salah-salah mereka melakukan editing," ucapnya.

Herman menyatakan gerakan-gerakan kampanye hitam dan penyebaran hoaks tidak hanya dilakukan oleh kubu yang bertarung di Pemilu 2024. Praktik kotor dalam kontestasi politik justru tidak sedikit dilakukan oleh orang-orang yang bukan bagian dari peserta pemilu.

Bagi Herman, kejahatan-kejahatan pemilu bisa dilakukan oleh pihak-pihak yang merasa bagian dari perjuangan kubu peserta pemilu. Parahnya, kata dia, hoaks dan ujaran kebencian itu diproduksi di media sosial oleh akun-akun anonim.

Oleh karenanya, Herman berpandangan cara-cara kotor dalam perhelatan pemilu tidak hanya bisa 'dibasmi' dengan penegakan hukum. Sosialisasi terhadap masyarakat tentang bahaya hoaks harus masif dilakukan untuk mengurangi dampak terburuk dari hoaks dan ujaran kebencian.

"Menertibkan terhadap para pelaku hoaks ya bisa dilakukan dengan sosialisasi dan memberikan kesadaran kepada seluruh pihak bahwa pandai-pandai lah memilih dan memilah informasi. Banyak kalau mau ditelusuri video-video dipotong-potong gitu, video seorang pimpinan mendukung pilkada itu bisa dipotong menjadi dukungan pilpres itu bisa gitu bahkan jejak digital yang ini sudah usang pun diangkat kembali kemudian direvitalisasi lagi gambar dan lain sebagainya di rekayasa dan kemudian ini menjadi sebuah senjata ampuh," tegasnya.sinpo

Komentar: