KPU Tunda Pemilu 2024 di Empat Distrik Paniai Gegara Logistik Dirusak

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 14 Februari 2024 | 00:37 WIB
KPU
KPU

SinPo.id -  KPU memutuskan menunda pemungutan suara di empat distrik Kabupaten Paniai, Papua Tengah. Upaya penundaan itu dilakukan, karena terjadi perusakan logistik Pemilu 2024.

"Menetapkan jumlah dan nama distrik di wilayah Kabupaten Paniai yang dilakukan penundaan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara yang disebabkan oleh pengrusakan logistik pada saat pendistribusian oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dalam Pemilihan Umum Tahun 2024," tulis Ketua KPU Kabupaten Paniai, Sisilia Nawipa dalam surat bertanggal 13 Februari 2024 yang ditetapkan di Enarotali ini.

Komisioner KPU Idham Holik menyampaikan Surat Keputusan KPU Kabupaten Paniai Nomor 10 Tahun 2024 tentang Penundaan Pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara pada Empat Distrik Wilayah Kabupaten Paniai. Surat itu disampaikan kepada wartawan, Rabu 14 Februari 2024.

Empat distrik yang mengalami penundaan pemungutan suara adalah Distrik Kebo yang terdiri dari 13 kampung, Distrik Aweida yang terdiri dari 6 kampung, Distrik Muye terdiri dari 10 kampung, dan Distrik Yagai terdiri dari 10 kampung. Total TPS yang mengalami penundaan berarti adalah 92 TPS. Total jumlah pemilih adalah 22.091 suara.

Bawaslu Gali Info

 Bawaslu menelusuri pembakaran logistik Pemilu 2024 di Kabupaten Paniai, Papua Tengah. Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty, mengatakan pihaknya masih menunggu informasi lanjutan dari Bawaslu setempat, meskipun sempat mengalami kendala komunikasi karena permasalahan sinyal.

"Sedang dalam penelusuran Bawaslu," kata Lolly, Selasa 13 Februari 2024.

Bawaslu RI sudah memerintahkan Bawaslu Provinsi untuk turun langsung menindaklanjuti informasi itu. Lolly menjelaskan bahwa informasi sementara yang diterima Bawaslu adalah kasus di Kabupaten Paniai terjadi dikarenakan adanya informasi menyesatkan yang menimbulkan kesalahpahaman.

"Informasi sementara sih adanya informasi yang dalam tanda petik menyesatkan, sehingga kemudian terjadi kesalahpahaman. Akhirnya terjadi proses pembakaran, tetapi ini baru informasi awal yang masuk ke Bawaslu, karena itulah kita melakukan penelusuran, ya," ujarnya.

Lolly kemudian mengatakan bahwa kondisi di Kabupaten Paniai berpotensi untuk diadakan-nya pemilu susulan.

"Makanya pendataan sedang dilakukan, seberapa banyak sebenarnya (dampaknya, red). Nah pendataan itulah yang nanti akan menentukan langkah berikutnya itu apa. Kayak, misalnya, (Kabupaten) Demak, (Jawa Tengah), itu kan sudah diputuskan pemilu-nya itu susulan," tuturnya.

Lolly mengingatkan semua pihak untuk menjadikan kejadian di Kabupaten Paniai sebagai perhatian bersama. Lolly mengingatkan para jurnalis dalam mewartakan sebuah peristiwa untuk memerhatikan keakuratan, sehingga peristiwa di Kabupaten Paniai tidak berulang di daerah lain.

"Ini harus menjadi perhatian kita semua. Jangan sampai ada informasi yang tidak benar kemudian membuat reaksi tidak terkendali, sehingga kemudian yang dirugikan itu banyak pihak. Jadi kita berproses ya," ujar Lolly.
 sinpo

Komentar: