Berprestasi Internasional, Menristek Terima Penghargaan dari AS

Laporan: Tisa
Kamis, 22 Oktober 2020 | 17:10 WIB
Menristek Bambang Brodjonegoro menerima penghargaan dari University of Illinois at Urbana-Champaign (UIUC), Amerika Serikat (Foto: Biro Kerja Sama dan Komunikasi Publik Kemenristek RI)
Menristek Bambang Brodjonegoro menerima penghargaan dari University of Illinois at Urbana-Champaign (UIUC), Amerika Serikat (Foto: Biro Kerja Sama dan Komunikasi Publik Kemenristek RI)

sinpo, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro hadir sebagai salah satu pembicara panel atas penghargaan internasional, Rabu (21/10/2020).

Penghargaan internasional ini adalah Madhuri and Jagdish N. Sheth International Award for Exceptional Achievement dari University of Illinois at Urbana-Champaign (UIUC), Amerika Serikat.

Penghargaan tersebut ditujukan kepada alumni UIUC yang dinilai memiliki prestasi secara profesional membantu negaranya dan dunia melalui kontribusi.

Kontribusi ini antara lain terhadap pemerintah, kemanusiaan, ilmu pengetahuan, dan kesejahteraan manusia.

Menristek mengaku merasa terhormat menerimaan penghargaan ini, serta menjadi pembicara dalam acara yang digelar secara virtual ini.

"Saya sampaikan terima kasih kepada Indonesian UIUC Alumni Association yang telah memasukkan nama saya, dan kepada para Profesor saya di UIUC,” ungkap Menristek.

Putra dari Mendikbud era Presiden Soeharto, Sumantri Brodjonegoro ini, dinilai layak sebagai penerima penghargaan karena kontribusi selama ini. 

Setelah menyelesaikan studinya di UIUC pada tahun 1997 silam, ia telah memiliki karir di berbagai bidang, seperti akademisi, birokrat, organisasi internasional, hingga menjabat menteri. 

Sebagai seorang yang memiliki latar belakang seorang ekonom dan akademisi, ia telah banyak melahirkan berbagai terobosan kebijakan.

Saat menjadi Menteri Keuangan periode 2014-2016, dirinya menginisiasi sejumlah kebijakan penting, salah satunya adalah program pengampunan pajak (tax amnesty). 

Kebijakan ini, dinilai berhasil mereformasi dunia perpajakan, memperluas basis pajak, dan meningkatkan rasio pajak di Indonesia. 

Saat menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS (2016-2019), ia berperan mendesain konsep ibu kota baru Republik Indonesia.

Cetak biru ibu kota baru ini, dibuatnya dengan konsep smart, green and sustainable metropolis.

Kini setelah menjabat sebagai Menristek/Kepala BRIN, menteri dari kalangan profesional ini  telah berperan sebagai inisiator.

Bahkan, ia terlibat dalam pembentukan Konsorsium Riset Inovasi COVID-19 yang telah menghasilkan 61 produk dalam penanganan virus yang menjadi pandemi dunia ini.

Melalui pernyataannya, ia menekankan akan melakukan berbagai upaya untuk selalu berperan aktif menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi berbasis inovasi.

“Menuju Indonesia Emas 2045, yang perlu dilakukan adalah merubah konsep ekonomi kita kami saat ini dari ekonomi berbasis SDA menjadi ekonomi berbasis inovasi," jelasnya.

Ia menegaskan, inovasi membutuhkan research and development (RnD) yang kuat. Oleh sebab itu, untuk mewujudkannya, membutuhkan SDM yang andal. 

"Setiap kebijakan harus mencerminkan triple helix, sinergi antar akademisi, industri, dan pemerintah,” terangnya.sinpo

Komentar: