Ribuan Vaksin Diduga Kedaluwarsa, Fraksi PAN: Sangat Mubazir

Oleh: Ari Harahap
Kamis, 04 November 2021 | 18:42 WIB
Ilustrasi Vaksin (Foto: net)
Ilustrasi Vaksin (Foto: net)

SinPo.id - Empat ribu dosis vaksin Astrazeneca di Kudus, Jawa Tengah dikabarkan kadaluwarsa. Hal itu dinilai tidak baik saat pemerintah sedang mengejar target pencapaian vaksinasi sebanyak 70 persen hingga akhir tahun. 

"Dengan berita tersebut, terkesan pemerintah tidak sungguh-sungguh dalam melaksanakan program vaksinasi tersebut," ujar Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay kepada wartawan, Kamis (4/11). 

Kejadian ini dianggap akibat lambatnya distribusi vaksin dari provinsi ke kabupaten, hal tersebut dirasa sangat disayangkan terlebih masih banyak daerah saat ini yang berjibaku meminta kuota vaksin. 

"Kan aneh ya, ada daerah yang kekurangan vaksin dan mengejar-ngejar kuota, tapi ada daerah yang vaksinnya ada tetapi terlambat disuntikkan. Kalau betul kadaluwarsa, itu sangat mubazir. Pantas dan wajar disorot masyarakat," lanjut Saleh. 

Anggota komisi IX DPR RI itu meminta pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk ikut membantu serta memantau distribusi vaksin di daerah. Jika ditemukan kendala, kemenkes diharap dapat memberikan bantuan. Bagaimanapun juga, sukses tidaknya vaksinasi ini adalah tanggung jawab kemenkes. 

"Kalaupun kendala ada di daerah, tetapi kemenkes RI tetap diminta bertanggung jawab. Karena itu, kemenkes juga harus turun ke bawah. Berikan supervisi dan bantuan yang diperlukan," tutur Saleh. 

Kemenkes juga diminta untuk meninjau dan segera memeriksa kondisi vaksin yang diduga kedaluwarsa tersebut. Kemenkes harus segera mengamankan dan tidak menggunakan vaksin itu jika memang benar sudah kadaluwarsa. 

"Kalau sudah tidak bagus lagi, jangan disuntikkan. Masyarakat harus mendapat vaksin yang terbaik. Yang perlu ditekankan, kasus seperti ini jangan sampai terulang lagi," tutupnya. sinpo

Komentar: