MPR Kepanasan Sikap Sri Mulyani! Formappi: Terlalu Sentimen, Kenakak-kanakan...

Laporan: Samsudin
Rabu, 01 Desember 2021 | 13:32 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani/net
Menteri Keuangan Sri Mulyani/net

SinPo.id - Sikap Pimpinan MPR yang mendesak agar Presiden Jokowi memecat Menteri Keuangan Sri Mulyani disindir Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus.

Bagi Lucius Karus, pimpinan MPR seperti kehilangan ruh kenegarawanan karena hanya memikirkan kepentingan lembaga sendiri. Apalagi sampai meminta Jokowi mencopot Sri Mulyani hanya karena anggaran MPR dipotong.

Dengan sikap MPR seperti ini, menurutnya MPR hanya memanfaatkan lembaga untuk mengintimidasi pejabat lain.

"Masa gara-gara pengurangan anggaran MPR, Presiden diminta mencopot Menkeu sih? Itu kok kekanak-kanakan banget. Jangan manfaatkan lembaga untuk mengintimidasi pejabat lain, apalagi dengan alasan yang lebih terlihat sentimentil," tegas Lucius saat dihubungi, Rabu (1/12).

Seolah membela Sri Mulyani, Lucius mengatakan, Sri Mulyani tentu punya alasan mengurangi anggaran MPR. Salah satu yang menurutnya bisa menjadi alasan itu yakni soal kinerja MPR tahun 2021 yang tidak mencapai target.

"Sehingga Menkeu memberikan semacam punishment dengan mengurangi anggaran MPR. Kan memang anggaran itu harus berbasis kinerja. Lembaga dengan kinerja yang tak memuaskan layak dihukum dengan memotong anggaran mereka," tegasnya.

Sebelumnya, Pimpinan MPR meminta Presiden Joko Widodo memberhentikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dari jabatannya. Wakil Ketua MPR, Fadel Muhammad menilai Sri Mulyani tidak cakap dalam mengatur kebijakan pemerintahan yang berkelanjutan.

Menurutnya, permintaan agar Jokowi memberhentikan Sri Mulyani merupakan hasil rapat bersama seluruh pimpinan MPR yang berjumlah 10 orang.

"Maka kami, ini atas nama pimpinan MPR Republik Indonesia mengusulkan kepada Presiden Republik Indonesia untuk memberhentikan saudari Menteri Keuangan," kata Fadel saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (30/11).

Sementara itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak menghargai lembaga pimpinannya. Sebab, dalam beberapa kesempatan, Sri Mulyani tidak menghadiri undangan MPR untuk membahas refocussing anggaran.

Bambang menjelaskan, pimpinan MPR dalam Rapat Pimpinan kemarin juga meminta perempuan yang karib disapa Ani itu menghargai hubungan antarlembaga tinggi negara. Dia pun menegaskan hal yang disampaikan Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad bahwa Menkeu saat ini sulit diajak bekerja sama dengan MPR.

"Sudah beberapa kali diundang oleh Pimpinan MPR, Sri Mulyani tidak pernah datang. Dua hari sebelum diundang rapat, dia selalu membatalkan datang. Ini menunjukkan bahwa Sri Mulyani tidak menghargai MPR sebagai lembaga tinggi negara," tegas pria yang akrab disapa Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/12).

Bamsoet mengatakan, beberapa kali Badan Anggaran MPR mengundang Sri Mulyani rapat untuk membicarakan refocusing anggaran penanggulangan Covid-19. Tetapi setiap diundang tidak hadir. Padahal, kata dia yang juga politikus Golkar itu, MPR senantiasa mendukung berbagai kinerja pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional.
 sinpo

Komentar: