Yaqut Cholil Miskin Pengetahuan? Ujang Komarudin: Biar Rakyat Yang Menilai

Laporan: Ari Harahap
Kamis, 24 Februari 2022 | 16:20 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas/net
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas/net

SinPo.id - Pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang mengibaratkan suara adzan dengan gonggongan anjing yang mengganggu hidup bertetangga dinilai tidak pantas diucapkan oleh seorang Menteri.

Demikian disampaikan Akademisi Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin saat dihubungi oleh SinPo.id, Kamis (24/2).

"Kalau ucapan itu benar, maka itu tak pantas dan tak patut diucapkan oleh seorang menteri. Apalagi seorang menteri agama," ujar Ujang.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu enggan mengomentari lebih lanjut apakah pernyataan Menag Yaqut tersebut akibatnya kurangnya ilmu pengetahuan atau tidak.

Menurutnya, biar masyarakat sendiri yang menilai pernyataan dari Menag Yaqut tersebut.

"Soal apakah miskin pengetahuan atau tidak, biar rakyat yang menilai," tegasnya.

Sebelumnya diketahui, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan penggunaan pengeras suara di masjid harus diatur agar tercipta hubungan yang lebih harmonis dalam kehidupan antarumat beragama.

Dia pun mengibaratkan gonggongan anjing yang menggangu hidup bertetangga.

"Kita bayangkan, saya Muslim saya hidup di lingkungan nonmuslim, kemudian rumah ibadah mereka membunyikan toa sehari lima kali dengan keras secara bersamaan, itu rasanya bagaimana?" kata Yaqut di Pekanbaru, Riau, Rabu (23/2).

"Contohnya lagi, misalkan tetangga kita kiri kanan depan belakang pelihara anjing semua, misalnya menggonggong di waktu yang bersamaan, kita terganggu tidak? Artinya semua suara-suara harus kita atur agar tidak menjadi gangguan," tambahnya.

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi (Karo HDI) Kemenag Thobib Al Asyhar menyebut Menag Yaqut sama sekali tidak membandingkan suara adzan dengan suara gonggongan anjing.

Pemberitaan yang mengatakan Menag membandingkan dua hal tersebut dianggap sangat tidak tepat.

“Menag sama sekali tidak membandingkan suara azan dengan suara anjing, tapi Menag sedang mencontohkan tentang pentingnya pengaturan kebisingan pengeras suara,” ujar Thobib Al-Asyhar dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (24/2).sinpo

Komentar: