Berisiko Pembekuan Darah! BPOM Amerika Batasi Penggunaan Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson

Laporan: Samsudin
Sabtu, 07 Mei 2022 | 10:40 WIB
FDA hentikan penggunaan vaksin Covid Johnson & johnson/Xinhua
FDA hentikan penggunaan vaksin Covid Johnson & johnson/Xinhua

SinPo.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) Amerika Serikat (AS) menyampaikan pihaknya telah membatasi penggunaan resmi vaksin COVID-19 Johnson & Johnson (vaksin Janssen) untuk individu berusia 18 tahun ke atas yang tidak bisa atau tidak memungkinkan menerima jenis vaksin COVID-19 lainnya, dengan alasan risiko pembekuan darah yang langka.

Direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi FDA, Peter Marks mengatakan, setelah melakukan analisis terbaru, evaluasi, dan investigasi terhadap sejumlah kasus yang dilaporkan, FDA telah menentukan bahwa risiko trombosis dengan sindrom trombositopenia (thrombosis with thrombocytopenia syndrome/TTS), sebuah sindrom pembekuan darah yang langka dan berpotensi mengancam jiwa dalam kombinasinya dengan tingkat trombosit rendah.

“Dengan gejala yang timbul sekitar satu hingga dua pekan setelah pemberian vaksin COVID-19 Janssen, memerlukan pembatasan penggunaan resmi vaksin tersebut," katanya dalam pernyataannya dikutip dari Xinhua News, Sabtu (7/5).

"Tindakan kami mencerminkan analisis terbaru kami tentang risiko TTS setelah pemberian vaksin ini dan membatasi penggunaan vaksin untuk individu tertentu," tambahnya.

Dia mengatakan bahwa FDA telah mengawasi dengan cermat vaksin COVID-19 Janssen dan kemunculan TTS pasca pemberiannya, serta menggunakan informasi terbaru dari sistem pengawasan keamanannya untuk merevisi otorisasi.

Vaksin COVID-19 Johnson & Johnson sebelumnya diresmikan untuk penggunaan darurat di AS pada 27 Februari 2021.

Per 18 Maret tahun ini, FDA dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS telah mengidentifikasi 60 kasus terkonfirmasi TTS, termasuk sembilan kasus fatal, papar FDA.sinpo

Komentar: