Empat Siswa Tewas dalam Kegiatan LDKS, Begini Tanggapan KPAI

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 17 Oktober 2022 | 09:40 WIB
Ilustrasi tenggelam/ Pexels
Ilustrasi tenggelam/ Pexels

SinPo.id - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyayangkan tewasnya empat orang siswa dari SMP IT Al Hikmah Kota Depok, yang hanyut saat kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) di Curug Kembar, Cisarua, Bogor.

Komisioner KPAI, Retno Listyarti, menganggap tidak adanya kebijakan dari pihak sekolah yang menyelenggarakan kegiatan di alam bebas, dengan adanya susur sungai saat musim hujan.

"Padahal, saat hujan lebat, segala kemungkinan bisa terjadi, mulai dari tanah longsor, banjir, sampai kemungkinan banjir bandang di lokasi tersebut," kata Retno melalui keterangan tertulisnya, dikutip Senin 17 Oktober 2022.

Selain itu, pihaknya juga mempertanyakan SOP dalam kegiatan tersebut. Karena seharusnya pembina kegiatan dan para guru sudah mempertimbangkan kondisi cuaca, seperti meningkatnya debit air, atau membesarnya arus sungai saat hujan.

"Karena jika hujan seharusnya tidak diperkenankan ada kegiatan tracking dan susur sungai, apalagi di wilayah curug, yang merupakan hulu dari sungai," terangnya.

Bahkan saat kegiatan di alam bebas, pakaian anak-anak juga sangat penting diperhatikan, apakah sesuai untuk tracking. Seperti contohnya celana panjang, sepatu kets, alat bantu dan pengaman selama kegiatan tracking dan susur sungai.

"Karena korban kebanyakan perempuan, apakah anak-anak tersebut mengenakan rok panjang. Sehingga saat hanyut sulit menyelamatkan diri," kata Retno yang mempertanyakan keamanan anak-anak saat berpakaian.

Oleh sebab itu, KPAI mendorong Dinas Pendidikan Kota Depok dan pihak kepolisian sesuai kewenangannya masing-masing untuk melakukan pemeriksaan  atas kasus tewasnya empat siswa dalam kegiatan LDKS.

"Penyelidikan penting agar menjadi pembelajaran dan ada efek jera sehingga kedepan setiap kegiatan yang melibatkan anak-anak harus memastikan keselamatan dan perlindungan anak," ungkapnya.sinpo

Komentar: