Tak Terjebak Pencitraan, Pemilih Milenial dan Pemula Jagokan Pak Bowo pada Pilpres 2024

Laporan: Bayu Primanda
Jumat, 04 November 2022 | 18:34 WIB
Kebersamaan Prabowo dengan pendukung dari PKB/Istimewa
Kebersamaan Prabowo dengan pendukung dari PKB/Istimewa

SinPo.id -  Pemilih milenial dan pemula, yang akan baru pertama kali menyoblos pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, cenderung memilih Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Hal ini terekam dalam riset Lembaga Survei Nasional (LSN), yang dipublikasikan Jumat, 4 November 2022.

Dalam menyusun survei tersebut, LSN hanya membuat simulasi tiga nama calon presiden (capres). Mereka adalah Prabowo; Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo; dan eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

"Sebanyak 33,5 persen responden yang masuk kategori generasi milenial mengaku akan memilih Prabowo jika pemilihan presiden (pilpres) dilaksanakan saat ini," kata Direktur Eksekutif LSN, Gema N. Bakry, dalam paparannya secara daring yang digelar hari ini, 4 November 2022.

Kemudian, Anies meraih 21,8 persen dan Ganjar 18,2 persen.

"Sisanya, 26,5 persen, menjawab tidak tahu atau memilih tokoh lain," ucap Gema.

Sementara itu, dalam klaster pemilih pemula, Prabowo mendapat dukungan sebesar 36,7 persen. Adapun posisi Anies di bawah Ganjar dengan raihan masing-masing 18,5 persen dan 21,9 persen.

Sedangkan sebanyak 22,9 persen responden lainnya menjawab tidak tahu atau memilih kandidat lain.

Gema melanjutkan, milenial dan pemula termasuk kelompok pemilih rasional. Pangkalnya, tidak mengedepankan aspek emisi dalam menentukan jagoannya pada Pilpres 2024.

"Mereka lebih menjatuhkan pilihan pada tokoh yang dipersepsikan mampu mengatasi masalah-masalah riil mereka, khususnya penyediaan lapangan kerja," paparnya.

Dengan demikian, menurut Gema, pemilih milenial dan pemula tidak terjebak pada figur capres yang cenderung menebar pesona atau populer di media sosial (medsos).

"Juga tidak terbawa oleh kecenderungan emosional, seperti faktor agama maupun faktor-faktor primordial lainnya." ucap dia.

Survei ini digelar pada 29 Oktober-2 November 2022 dengan melibatkan 1.230 warga negara Indonesia (WNI) di 34 provinsi yang telah memiliki hak pilih.

Teknik pengambilan sampel menggunakan pendekatan systematic random sampling. Adapun rerata simpangan (margin of error) riset ini sekitar 2,79 persen pada tingkat kepercayaan (level of confidence) 95 persen.
sinpo

Komentar: