Mensos Gelontorkan Santunan dan Modal Usaha Korban Banjir dan Longsor di Sukabumi

Laporan: Sinpo
Rabu, 16 November 2022 | 17:47 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat mengunjungi korban banjir dan longsor di Sukabumi (SinPo.id/Kemensos)
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat mengunjungi korban banjir dan longsor di Sukabumi (SinPo.id/Kemensos)

SinPo.id -  Menteri sosial Tri Rismaharini gelontorkan santunan dan modal usaha untuk korban banjir dan longsor di Sukabumi Jawa Barat.  Mensos juga memberikan intervensi kepada para ahli waris lewat bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa pemberdayaan modal usaha.

"Ini ada bantuan etalase, beserta seisinya. Bapak bisa manfaatkan untuk modal usaha," kata Tri Rismaharini atau biasa dipanggil Risma, Rabu 16 November 2022.
Bantuan diserahkan korban bencana di Kantor Desa Pasir Datar Indah, Kecamatan Caringin, Sukabumi. Sebagai bentuk bela sungkawa, Mensos menyerahkan santunan untuk keluarga korban meninggal. Sedangkan bantuan logistik dari Kemensos telah dikirim dari Gudang Induk Bekasi ke Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, pada Selasa kemarin. Bantuan logistik terdiri dari Makanan Siap Saji 1.000 paket, Makanan Anak 400 paket, Kasur 50 lembar, Selimut 200 lembar, Family Kit 50 paket, Kidsware 50 paket, dan Tenda Merah Putih.

Usai menyerahkan bantuan, Risma meninjau titik longsor yang menimbun rumah-rumah warga tak jauh dari Kantor Desa yang berjarak tak kurang dari 1 kilometer. Mensos Risma menuju lokasi dengan membonceng sepeda motor, membelah jalanan kampung.

Bersama Waki Bupati Sukabumi dan Kepala Desa Pasir Datar Indah, Mensos mengamati kondisi rumah-rumah yang saat ini telah rata oleh tanah. Mensos lantas merekomendasikan untuk merelokasi hunian itu.

"Tadi, saya minta (kepada pemerintah desa setempat), agar beberapa rumah direlokasi karena kondisinya, menurut saya, membahayakan kalau dibangun kembali (di lokasi yang sama)," kata Risma menjelaskan.

Risma menghimbau warga yang tinggal di lokasi rawan bencana untuk mengambil langkah antisipatif. Hal itu disampaikan, mengingat kondisi cuaca ekstrem di sebagian besar wilayah Indonesia.
"Supaya tidak ada korban lagi. Misalnya, saat hujan mulai turun, warga yang rumahnya berada di dekat tebing/jurang, harus sadar untuk segera meninggalkan rumah, atau pindah ke tempat yang lebih aman," kata Risma menegaskan.

 sinpo

Komentar: