kesehatan

llmuwan Ingatkan Bahaya Jamur yang Ancam Pasokan Pangan di Tengah Krisis Iklim

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 05 Mei 2023 | 09:12 WIB
Serangan jamur yang meningkat telah mengancam pasokan makanan di dunia. Jamur sejauh ini merupakan perusak tanaman terbesar yang sangat tangguh. (SinPo.id/AP)
Serangan jamur yang meningkat telah mengancam pasokan makanan di dunia. Jamur sejauh ini merupakan perusak tanaman terbesar yang sangat tangguh. (SinPo.id/AP)

SinPo.id - Para ilmuwan mengingatkan bahwa serangan jamur yang meningkat telah mengancam pasokan makanan di dunia. Terlebih ketika patogen jamur gagal diatasi, maka dapat menyebabkan bencana kesehatan global.

Jamur sejauh ini merupakan perusak tanaman terbesar yang sangat tangguh. Pasalnya, jamur dapat menempuh jarak jauh dengan angin dan menyerang ladang besar. Jamur juga sangat mudah beradaptasi, bahkan banyak yang telah mengembangkan resistensi terhadap fungisida umum.

Menurut para peneliti, dampak penyakit jamur diperkirakan akan memburuk, karena krisis iklim yang mengakibatkan kenaikan suhu dan infeksi jamur bergerak terus ke arah kutub. Infeksi jamur pada batang gandum yang biasanya ditemukan di wilayah tropis, kini telah dilaporkan ada di Inggris dan Irlandia.

"Temperatur yang lebih tinggi juga mendorong munculnya varian baru patogen jamur, sementara badai yang lebih ekstrem dapat menyebarkan spora mereka lebih jauh," kata seorang ilmuwan, dilansir dari The Guardian pada Jumat 5 Mei 2023.

Salah satu peneliti dan penulis laporan dari University of Exeter di Inggris, Sarah Gurr, mengatakan bahwa acara TV The Last of Us, tentang jamur yang meinfeksi otak manusia, telah memberikan gambaran bagaimana wabah jamur dapat menjadi bencana. Namun cerita tersebut tetap hanya sebatas fiksi ilmiah.

"Kami memperingatkan bahwa kita dapat melihat bencana kesehatan global yang disebabkan oleh penyebaran cepat infeksi jamur secara global. Namun ancaman yang akan segera terjadi di sini bukan tentang zombie, tetapi tentang kelaparan global," ungkap Gurr.

Meski demikian, para ilmuwan mengatakan bahwa ada juga risiko daei pemanasan global yang akan meningkatkan toleransi jamur terhadap panas. Sehingga kemungkinan jamur dapat melompati inang untuk menginfeksi hewan berdarah panas atau pun manusia.

Seperti diketahui, jamur menduduki posisi enam teratas dalam daftar hama dan patogen terbaru dengan dampak yang sangat besar. Karena jamur dapat hidup di tanah selama 40 tahun, sedangkan spora udara mereka dapat melakukan perjalanan antar benua.sinpo

Komentar: