Bungkam Adian Napitupulu, LPI dan TIM 8 Ingatkan Jokowi Effect!

Laporan: Bayu Primanda
Minggu, 05 November 2023 | 01:23 WIB
Muda Saleh (Sinpo.id/Tim Media)
Muda Saleh (Sinpo.id/Tim Media)

SinPo.id -  Konstelasi politik Pilpres 2024 kian memanas. Saling sindirpun tak bisa dihindarkan antara masing-masing kubu tim pemenangan. Salah satu yang masih menjadi perhatian public adalah sindirian politisi Adian Napitupulu yang diduga ditunjukkan kepada Presiden Joko Widodo.

Sebelumnya Adian menyebutkan bahwa partainya memberikan banyak hal kepada mantan Wali Kota Solo tersebut.

“Ada yang minta jadi gubernur, dikasih… ada yang minta anaknya jadi Wali Kota dikasih, menantunya jadi wali kota dikasih,” ujar Adian di salah satu media beberapa yang lalu.

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Lingkar Pemuda Indonesia (LPI), Muda Saleh menilai bahwa sindiran Adian tidak berdasar, dan bisa menimbulkan kegaduhan hingga bisa berdampak buruk.

“Kita tahu apa dan kepada siapa ditujukan Adian. Namun perlu diketahui bahwa efek Jokowi mempengaruhi elektabilitas partainya, toh buktinya Gibran terpilih, begitu pula Bobby Nasution terpilih,” ucap Muda kepada media, Sabtu, 4 November 2023.

Menurutnya, apa yang dikatakan Adian memperlihatkan betapa rendahnya kualitas berpikir Adian yang mempertontonkan sikap kecewa di depan publik.

“Ini bisa ngelantur, tidak menempatkan redaksional yang tepat pada tempat yang seharusnya disampaikan. Jelas ada indikasi menjatuhkan nama baik Presiden Jokowi, yang seolah-olah kesuksesan yang dimiliki baik Jokowi, maupun putranya sulungnya serta Bobby dari partainya,” papar Muda.

“Adiannya partainya itu justru berterima kasih pada Jokowi, toh rakyat memilih mereka (Gibran dan Bobby-red), dan banyak pihak menyebut karena Jokowi efek,” ungkapnya.
Sebelumnya itu imbuh Muda, sindirian terhadap Jokowi menggambarkan mantan aktivis 98 itu memahami dampak kuat partainya usai ditinggal Jokowi.

“Kita kalau kritik orang lain itu sebut namanya, jangan banci, ragu.. katanya dekat dengan Jokowi. Kalau dekat datangi, tanya langsung, jangan mirip anak-anak merengek-rengek di media,” sambung Muda.

“Ini PeDe tinggi tapi IP rendah, mirip mahasiswa yang sok pintar hanya modal pede aja, baiknya Adian jaga lisan, agar lebih dewasa dalam berpikir, dan sepertinya dia tau kalau pihaknya akan kalah dalam pemilu 2024 nanti,” tutup Muda yang juga mantan aktivis mahasiswa ini.
Sementera itu Sekretaris Umum TIM 8 Relawan Jokowi Bergerak Bersama Prabowo (TIM 8-RJBBP), Akhrom Saleh menguatkan yang disampaikan Direktur LPI, Muda Saleh, bahwa hanya pemilu tahun 1999, PDI Perjuangan suaranya tertinggi, sebanyak 35,62 juta suara, dan tahun 2004, 2009 PDI Perjuangan mengalami kemerosotan suara yang signifikan. Berbeda saat Jokowi diusung PDI Perjuangan sebagai calon presiden.

“PDI Perjuangan cuma di pemilu tahun 1999 suaranya tertinggi sebanyak 35,62 juta suara, sedangkan pemilu tahun 2004 suara PDIP turun sebesar 21,03 juta. Dan tahun 2009 turun lagi suaranya jadi 14,58 juta suara. Beda saat Jokowi sebagai calon presiden yang diusung PDI Perjuangan tahun 2014, suara nasional PDI Perjuangan menjadi 23,67 juta suara. Bahkan di tahun 2019 naik lagi menjadi 27,05 juta suara. Ini artinya kalau kita simpulkan, adanya efek Jokowi,” singkat Akhrom.sinpo

Komentar: