Hadapi Tantangan Ekonomi, Pemerintah Tetapkan Kebijakan Strategis dalam APBN 2024

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 28 Desember 2023 | 20:54 WIB
Direktur PNBP SDA dan KND Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kemenkeu, Rahayu Puspasari. (SinPo.id/Istimewa)
Direktur PNBP SDA dan KND Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kemenkeu, Rahayu Puspasari. (SinPo.id/Istimewa)

SinPo.id - Pemerintah Indonesia telah menetapkan kebijakan yang cermat dan strategis dalam APBN 2024, sebagai upaya untuk menghadapi tantangan ekonomi dan mempercepat pembangunan berkelanjutan. Salah satunya dengan mengoptimalkan pendapatan negara.

Pendapatan negara pada APBN 2024 ditargetkan sebesar Rp2.802,3 triliun, dengan rincian pendapatan pajak sebesar Rp1.988,9 triliun, PNBP sebesar Rp492,0 triliun, pendapatan bea dan cukai sebesar Rp321,0 triliun, dan pendapatan hibah sebesar Rp0,4 triliun.

Direktur PNBP SDA dan KND Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kemenkeu, Rahayu Puspasari mengatakan, PNPB dalam APBN 2024 mencakup berbagai sumber pendapatan yang tidak berasal dari pajak, agar dapat membangun kemandirian keuangan dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan. 

Adapun pendapatan yang dimaksud, berupa pendapatan Sumber Daya Alam (SDA) sebesar Rp207,7 triliun melalui normalisasi harga komoditas minerba, pendapatan Kekayaan Negara Dipisahkan sebesar Rp85,8 triliun melalui optimalisasi KND, pendapatan Badan Layanan Umum sebesar Rp83,4 triliun melalui peningkatan kemudahan akses layanan dan sinergi antar BLU, serta pendapatan PNBP lainnya sebesar Rp115,1 triliun.

"Kebijakan PNBP 2024 diarahkan untuk mengoptimalisasi PNBP, meningkatkan tata kelola dan proses bisnis, meningkatkan inovasi dan kualitas layanan, serta menjaga kelestarian lingkungan," kata Rahayu, Kamis 28 Desember 2023.

Selain itu, pendapatan dari PNBP dalam APBN 2024 juga berkontribusi sebagai sumber inovasi untuk mengoptimalkan pendapatan dari sektor-sektor baru, termasuk sektor digital dan investasi dalam teknologi, guna meningkatkan efisiensi pengelolaan PNBP.

Oleh karena itu, kata Rahayu, pemerintah terus berupaya untuk memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi pengumpulan dan pengelolaan pendapatan, serta memastikan transparansi dalam setiap langkah yang diambil. Sehingga pendapatan negara dapat diperkuat dan menjadi pendorong dalam pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.sinpo

Komentar: