Ungkap Penemuan Mayat Wanita di Peti Kemas Tanjung Priok, Polisi Gunakan SCI

Laporan: Sigit Nuryadin
Rabu, 17 Januari 2024 | 20:37 WIB
Ilustrasi penemuan mayat (SinPo.id/ Pixabay)
Ilustrasi penemuan mayat (SinPo.id/ Pixabay)

SinPo.id - Polisi menyatakan bakal menggunakan scientific crime investigation (SCI) untuk mengungkap penyebab kematian mayat yang ditemukan membusuk di dalam peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut).

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok Inspektur Satu I Gusti Ngurah Putu Krishna menyebut dalam proses penyelidikan itu menghadapi sejumlah kendala, antara lain sidik jari sulit dideteksi karena kondisi jenazah membusuk. Sebabnya, polisi akan menggunakan SCI.

"Scientific Crime Investigation (SCI) sendiri adalah proses pengungkapan tindak pidana yang menggunakan berbagai disiplin ilmu baik ilmu murni atau terapan yang dikembangkan secara ilmu forensik dan lebih jauh lagi," kata I Gusti dalam keterangannya, Rabu, 17 Januari 2024.

Dia mengatakan dalam prosesnya  polisi juga melakukan inter-kolaborasi proses. Dia menjelaskan, ketika kendala deteksi sidik jari sulit pada kondisi jenazah yang membusuk, maka selanjutnya dapat dilakukan dengan tindakan (treatment) khusus pada segi forensik.

"Misalnya dengan membekukan jari menggunakan larutan kimia khusus, lalu didiamkan beberapa waktu hingga sidik jari terdeteksi," tuturnya

Diketahui, mayat seorang wanita tanpa identitas ditemukan membusuk di dalam peti kemas kosong di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut). Polisi pun segera mendalami kasus penemuan mayat wanita ini. 

Gusti menyebut mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh petugas bongkar muat kontainer yang mencium bau busuk dari dalam peti kemas pada Selasa, 16 Januari 2024. Mayat wanita itu diperkirakan berusia sekitar 50 tahun dengan rambut keriting panjang. Saat ditemukan, korban memakai celana, tapi tidak memakai baju.sinpo

Komentar: